Berhenti Sebar Foto dan Video Bom Bunuh Diri, Kapolres Basel: Tidak Layak Dijadikan Konsumsi Publik

Oleh: Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Kapolres Bangka Selatan, AKBP S. Ferdinand Suwarji meminta masyarakat Bangka Selatan untuk tidak menyebarkan foto insiden bom bunuh diri yang telah terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11) ke sejumlah pihak.

Kengerian yang timbul dari penyebaran gambar atau konten itu dianggap sebagai teror baru di masyarakat.

“Menyebarkan foto korban atau pun foto di tempat kejadian bom bunuh diri justru membuat teroris bangga, maka jangan menyebarkan foto atau konten yang berkaitan dengan insiden bom bunuh diri itu,” pinta Ferdinand, Rabu (13/11).

Selain itu, ia menyebutkan dengan menyebarkan foto-foto korban dan foto kejadian sekitar akibat dari bom bunuh diri tersebut tanpa disensor bisa memengaruhi psikologi orang yang melihat ataupun yang menonton (video).

“Bukan saja untuk keluarga yang mengalami peristiwa tersebut, tapi juga menyebarkan teror ketakutan pada orang lain. Upaya membagikan informasi tadi malah membuat rasa takut lebih besar, inilah yang diinginkan teroris,” sebutnya.

Tak hanya itu, ia menambahkan dengan viralnya foto-foto mengerikan itu juga bisa menambah kecemasan pada orang yang memiliki trauma atau punya gangguan kecemasan.

Menurut dia, foto atau video saat ditempat kejadian bom bunuh diri di Polrestabes Medan tadi pagi sangat tidak layak dijadikan konsumsi publik, karena harus melihat dari sisi norma kemanusiaannya.

“Aksi teror merupakan musuh kita bersama, Karena terorisme bukan ajaran yang diperintahkan seluruh Agama. Mari tingkatkan Kewaspadaan dan Kepekaan setiap Perkembangan situasi di wilayah kita,” imbaunya. (Pra)