Fani Hendra Saputra Meradang Tarif Parkir Diatas Ketentuan Perda

Oleh: Jon Piter Wartawan Laspela

KOBA, LASPELA- Kabid Perhubungan pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Bangka Tengah (Bateng), Fani Hendra Saputra, meradang saat mengetahui besaran tarif parkir yang diberlakukan oleh petugas parkir yang merupakan oknum anggota Pemuda Pancasila (PP) saat Pagelaran Honda Babel Fun Road Race 2 Piala Bupati Bangka Tengah 2019, di perkantoran Pemkab Bateng, melebihi ketentuan Peraturan Daerah (Perda), Minggu (10/11/2019).

Kabid Fani Hendra Saputra segera memberikan teguran serta menghentikan pungutan yang dilakukan.

“Ini uang apa? dan siapa yang mengizinkan pungutan ini?” tanya Fani kepada oknum anggota PP.

Oknum anggota PP yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa ia dan rekan- rekannya hanya menjalankan perintah, dan oknum anggota PP itu pun mengakui bahwa mereka memungut uang parkir kendaraan untuk motor Rp. 5 ribu, dan mobil Rp. 10 ribu.

“Kami ini hanya anggota yang menjalankan tugas dan perintah dari atasan,” kata oknum anggota PP yang tidak mau menyebutkan namanya.

Mendengar hal itu Kabid Fani pun meradang, sontak ia langsung mengumpulkan semua koordinator di setiap titik parkir dan kemudian memberikan arahan.

“Kembalikan uang parkir yang sudah diambil dari para pengendara, saya ingatkan jangan mengambil uang parkir melebihi ketentuan yang berlaku,” tegas Fani.

Fani menjelaskan bahwa besaran uang parkir yang diambil harus sesuai dengan ketentuan Perda, yaitu untuk motor Rp. 1.000 dan mobil Rp. 2.000, dan tidak dibenarkan petugas parkir mengambil uang parkir melebihi ketentuan tersebut.

“Tidak ada aturannya parkir motor Rp. 5 ribu, dan parkir mobil Rp. 10 ribu. Aturannya sudah jelas, dan tidak ada alasan bahwa besaran segitu karena kurangnya jumlah karcis yang tersedia di lapangan, kalau karcisnya habis harus ambil lagi dong di kantor Disperkimhub Bateng,” tandas Fani.

Ketua Pelaksana Fun Road Race 2, Randra, mengatakan bahwa ia tidak mengetahui kejadian pungutan parkir dan kebersihan, dan ia menyatakan bahwa hal itu diluar kewenangannya.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi diluar perlombaan, karena saya fokus pada jalannya perlombaan, saya mohon maaf jika terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan,” kata Randra.(*)

Leave a Reply