Sabpri Aryanto: Budaya Literasi itu Penting bagi Siswa maupun Guru

TOBOALI, LASPELA– Sabpri Aryanto salah satu Narasumber acara lokakarya kepenulisan di SMA Muhammadiyah Toboali mengatakan Lingkungan Sekolah merupakan tempat yang paling ideal untuk menerapkan kegiatan literasi. Hal ini sangat penting dilakukan karena guru maupun siswa merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dari dunia kependidikan.

“Sekolah memiliki peranan yang mendasar dalam gerakan literasi secara nasional. Hal ini dikarenakan sekolah sebagai komunitas intelektual yang melibatkan beberapa unsur seperti peserta didik, guru, dan orang tua murid,” ujar Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Babel ini.

Ia juga mengingatkan budaya literasi itu sangat penting diterapkan disekolah mengingat derasnya perkembangan zaman saat ini. Marwah literasi dilingkungan sekolah pun harus ditingkatkan oleh setiap sekolah, karena literasi itu bukan hanya sebatas ceremonial saja, namun realisasinya juga harus diterapkan,

“Budaya literasi di sekolah bukan hanya untuk peserta didik saja tetapi juga penting untuk para guru dalam membudayakan gerakan literasi sekolah (GLS),” ungkapnya.

Dengan demikian lanjut Pemuda kelahiran Toboali ini, ada dua element mendasar dalam penerapan literasi di lingkungan sekolah yakni siswa diharapkan menjadi motor penggerak literasi, dan Guru sebagai motivator.

” Bila kedua unsur ini digabungkan maka akan menjadi kekuatan besar perubahan Indonesia yang lebih baik dan maju kedepan,” terangnya.

Kendati demikian, peran guru sebagai motivator dalam berliterasi tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Sabpri menyarankan agar ada program pembinaan terhadap para guru-guru ini, agar kegiatan utama literasi dapat diterapkan.

” Saya yakin bila ada pembinaan pasti tujuan literasi dapat dicapai, Apalagi guru mempunyai peran sebagai designer of instruction atau perancang pengajaran, guru sebagai manajer of instruction(pengelola pengajaran) dan guru dengan fungsinya sebagai evaluator of student learning,” sebutnya.(*)

Leave a Reply