Oleh : Wina Destika
BALUN IJUK, LASPELA – Ketua BP3L, Zainal Arifin mengimbau agar semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari solusi mengembalikan kejayaan lada, bukan saling menuduh atau melempar kesalahan.
“Ada baiknya pemangku kepentingan tidak membuat opini menyesatkan tanpa ada solusi. Mari kita duduk bersama untuk mencari solusinya dan langkah apa yang harus kita ambil, guna meningkatkan harga komoditi lada demi kesejahteraan masyarakat,” kata Zainal usai menghadiri cavasity building di Kampus UBB, Kabupaten Bangka, Rabu (6/11/2019) pagi.
Ia menyampaikan, harga komoditi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terutama lada mengalami keanjlokan yakni berada pada kisaran Rp40 ribu. Kondisi tersebut mengundang berbagai opini dari berbagai kalangan bahkan saling menyalahkan.
“Untuk itu, guna meningkatkan harga lada salah satunya harus tingkatkan kualitas, sistem dari hulu kehilir harus lebih baik, cara budidayanya dan sebagainya,” ujar Zainal.
Ia menyebutkan, pihaknya siap dan berupaya untuk melakukan tugasnya sesuai dengan SOP BP3L. “BP3L bukan berbentuk komersil tetapi edukasi dan kita akan terus berupaya memberikan yang terbaik,” jelasnya.
Namun, Zainal meminta kepada semua unsur harus menyatukan konsep untuk meningkatkan harga komoditi lada dan bergerak bersama-sama sehingga menjadi kekuatan dalam bertindak.
“Kita harus menyatukan dan memadukan kekuatan masing-masing untuk mewujudkan keinginan kita bersama dalam meningkatkan harga komoditi demi kesejahteraan masyarakat. Komoditi Babel juga bisa dikelola sendiri misal menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Babel dan sebagainya,” tutupnya.(wa)