Masih Ditemukan Anak Yang Bekerja, Ini Kata Dinsos PPPA

Oleh : Dinda Agus Tiantie.

PANGKALPINANG, LASPELA – Meski Pangkalpinang didaulat sebagai kota layak anak, namun tak menutup kemungkinan masih ditemukannya anak yang bekerja dibawah umur. Seperti terpantau pada 1 November 2019 lalu, dimana terlihat 2 anak perempuan sedang menjajakan dagangannya, bertempat di Lampu Merah Ramayana, Pangkalpinang.

Rika Komarina selaku Kepala Dinas Sosial dan PPPA kota Pangkalpinang menanggapi hal ini, ia mengungkapkan pihaknya telah melakukan patroli pada hari yang sama terkait ini.

“Pihak kami telah melakukan patroli pada hari itu juga setelah mendapat
Laporan bahwa ada anak yang bekerja, dan pas kita disana sudah tidak ada,” ungkap Rika.

Ia pun menjelaskan, pihaknya selalu cepat respon terutama pada kasus anak, baik kekerasan atau hak anak yang tidak terpenuhi, usia anak seharusnya dapat dimanfaatkan anak untuk belajar dan berkreasi.

“Kasus-kasus seperti ini terkadang memang ada sisi positif dan negatifnya, banyak anak yang ingin membantu orang tua, namun disisi lain keselamatan mereka, apalagi ada anak dan orang tua yang dipinggir jalan,” terangnya.

“Jika sudah seperti itu, kami panggil dan peringatan, karena memang demi keselamatan anak itu sendiri, ini selalu kita awasi, karena ini merupakan tugas Pemerintah,” ujarnya.

Rika menerangkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan agar anak-anak ini tidak berkeliaran di pinggir jalan, anak juga butuh perlindungan bukan hanya perlindungan orang tua namun juga dari sisi Pemerintah.

Ia pun membantah, jika pekerjaan ini bersangkutan dengan Eksploitasi anak, menurutnya ini lebih tentang masalah kebutuhan. “Ini bukan eksploitasi anak, mereka hanya membantu orang tuanya, kedepan kita akan lebih banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat, anak boleh membantu namun dalam artian positif, seperti contohnya anak mengumpulkan gelas minuman mineral dan ditukar di bank sampah, nah itu kan lebih bermanfaat,” jelasnya.

Untuk mempertahankan Pangkalpinang sebagai kota layak anak, pihaknya akan terus menenuhi indikator kota layak anak, dan mempertahankannya.

“Karena mendapat gelarnya itu mudah, namun mempertahankannya yang sulit, untuk itu kita akan terus berikan pemahan kepada masyarakat,” tuturnya. (dnd)