TANJUNGPANDAN, LASPELA– Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung berakhir ricuh, Senin (04/11/2019).
Ricuhnya rapat yang terbilang sakral tersebut bermula saat Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) sedang menyampaikan nota keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Belitung tahun Anggaran 2020 pada rapat paripurna VI masa persidangan I.
Namun, disela penutupan Sanem tiba-tiba hujan interupsi anggota dewan menyeruak di ruang pesidangan. Suherman Anggota dewan sekaligus sekretaris II DPRD Belitung menyoalkan penertiban tambang timah di aliran sungai Sengkelik, Desa Sijuk, Kabupaten Belitung oleh Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yang terjadi Sabtu lalu.
Namun interupsi itu membuat Sanem meradang, Sanem bahkan yang tadinya sedang diatas mimbar langsung turun duduk disamping kursi pimpinan.
Tak puas dengan pernyataan anggota dewan itu, Sanem lantas memanggil nama Suherman berkali-kali.
Mengetahui situasi rapat yang semakin memanas, ketua DPRD yang memimpin rapat lantas menutup rapat agar suasana tak semakin memanas.
Kendati sudah ditutup rapat paripurna tersebut, namun situasi kembali menegang, keduanya sempat terjadi adu mulut saat keduanya berhadapan saat keluar ruangan rapat. Namun situasi ini tak berlangsung lama, sebab keduanya dilerai oleh anggota dewan yang lain dan pihak Satpol PP.(din)
