Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA– Puluhan warga yang diduga penambang di kawasan Tanjung Siantu Kecamatan Sijuk mengamuk memecahkan kaca-kaca mobil tim operasi Satpol PP Provinsi Bangka Belitung, Sabtu (02/11/2019)
Mereka tidak terima lantaran peralatan tambang rajuk mereka dibongkar petugas Satpol PP.
Beberapa saat kemudian, massa yang diperkirakan lebih dari 50 orang, mulai menyerang personil Satpol PP yang masih kelelahan usai mengangkat peralatan tambang dari dalam mangrove. Akibatnya, puluhan petugas sempat kocar kacir berlarian di antara hutan mangrove.
Massa sempat melampiaskan kemarahannya pada Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah, yang ikut serta dalam rombongan tim penertiban tambang rajuk. Dengan nada makian, Wagub sulit memberikan penjelasan kepada massa yang sudah emosi.
Di saat Wagub mencoba bernegosiasi dengan massa, justru sebagian lainnya kembali menyerang dengan memukul petugas Satpol PP dengan potongan kayu dan mengacungkan parang.
Petugas yang nyaris tanpa pengaman, kembali berhamburan lari ke arah hutan bakau menyelamatkan diri. Beberapa diantaranya yang tidak sempat melarikan diri, hanya bisa pasrah saat ayunan kayu menghantam tubuh mereka.
Akibatnya, satu orang anggota Satpol PP diduga mengalami patah bagian rusuk. Satu orang mengalami patah bagian tangan dan satu orang di bagian kepala. Sisanya, harus menahan sakit memar akibat hantaman kayu.
Emosi massa yang tidak kunjung mereda, berlanjut dengan memaksa Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah, menyusuri kawasan mangrove yang sedang pasang laut setinggi 1 meter. Massa meminta Wagub melihat langsung dan meminta ganti rugi atas kerusakan peralatan tambang mereka.
Sekitar 1 jam kemudian, barulah Wagub kembali ke daratan dan diiringi keluar dari kawasan mangrove.
Massa juga membakar pakaian anggota Satpol PP yang dilepas saat melakukan penertiban. Tak hanya itu, sejumlah handphone, uang dan barang berharga lainnya ikut dibakar massa yang sudah di luar kontrol tersebut. (din)