Oleh : Wina Destika
CELUAK, LASPELA – Erzaldi Rosman selaku Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengajak petani lada, mulai sekarang untuk menanam lada dengan gaya baru, dan pengelolaan yang lebih baik, agar hasil lada yang dihasilkan lebih banyak dan berkualitas.
Selain itu, juga akan meningkatkan produktivitas lada di Babel. Demikian arahan Gubernur Babel Erzaldi Rosman dalam kegiatan Bimbingan Teknis kepada Petani, sebelum menyerahkan bibit lada kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Balai Serba Guna, Masjid Al- Muttaqun, Desa Celuak, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Rabu (30/10/2019).
Erzaldi mengingatkan kembali agar petani melakukan strategi dalam meningkatkan produktivitas lada melalui penanaman lada yang benar.
Perlu diketahui petani di Babel, kata Erzaldi, saat ini, para petani di Vietnam sudah mampu menghasilkan 1 ton hingga 3 ton Lada per hektar. “Untuk itu, ke depan, petani Lada Babel agar dapat meningkatkan produktivitas Lada untuk mengimbangi Petani Vietnam tersebut,” ujarnya.
Terkait dengan harga Lada, kembali Erzaldi menegaskan bahwa Pemerintah tidak dapat mempengaruhinya, karena yang menentukan harga pasar adalah pasar dunia.
Namun, ke depan, ditambahkan Erzaldi, Pemerintah akan melakukan pengelolaan dalam menampung dan penjualan lada para petani melalui satu pintu. “Nantinya Lada yang dihasilkan para Petani akan ditampung dan dijual melalui satu pintu, dikelola oleh pemerintah melalui BUMD,” ungkap Erzaldi.
Untuk proses transaksi, lanjut Erzaldi, petani lada yang melakukan penjualan akan diberikan uang elektronik, dan nantinya dalam pembayaran secara tunai dilakukan melalui Berkah Mart.
Dalam pengelolaannya, sambung Erzaldi, petani harus masuk ke dalam koperasi petani lada Bangka Belitung, dengan begitu pemerintah dapat mengelola dengan baik hasil pertanian lada yang ada.
Kepada petani di Desa Celuak, Erzaldi balik mengingatkan, petani jangan menanam bibit lada sembarangan, dan harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan dalam menanam lada, termasuk sesuai instruksi dari PPL. “Jangan tanam lada sembarangan, harus berkualitas. Karena dengan adanya bibit berkualitas yang ditanam, akan meningkatkan produktivitas lada,” ungkap Erzaldi.
Menanam lada pun, masih dalam penjelasan Erzaldi, harus menggunakan tajar hidup, dan menggunakan Mikoriza dan Tricoderma. “Dengan adanya tajar hidup, Lada yang ditanam dapat bertahan dengan baik. Sebaliknya, jika menggunakan tajar mati, tidak akan bertahan lama,” jelas Erzaldi.
Ia berharap hendakya petani yang mendapatkan bantuan bibit dapat mempergunakan sebaik-baiknya sampai menghasilkan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani.
Selain menyerahkan bantuan lada, Erzaldi pada kesempatan itu, juga menyerahkan bantuan lainnya, yakni bantuan ternak Sapi.rill/(wa)