Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Pembangkit Listrik Tenaga Bahan Bakar nabati (PLTBn) sebelumnya telah direncanakan akan diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2019 kemarin. Namun nampaknya persemian tersebut terpaksa belum bisa dilaksanakan.
Alasan penundaan Lantaran perusahaan perkebunan sawit belum ada yang bersedia untuk menjual Crude Palm Oil (CPO) kepada Pemerintah Kabupaten Belitung, dikarenakan belum ada kecocokan harga.
Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) sudah berencana untuk mencari perusahaan lain, bagi yang ingin berkontribusi kepada daerah dalam upaya mengembangkan pembangkit listrik tersebut.
“Kami masih mencari perusahaan lain. Yang kemarin belum deal, beluma ada satupun yang deal dengan kita, soalnya perusahaan sawit itu tidak mau dengan harga yang kami tawarkan, mereka tidak berjual rugi tapi kami minta berkontribusilah,” ungkap Sanem, Senin(28/10/2019).
Ia mengatakan Belitung sekarang ini masih berupaya untuk menambah daya listrik. Daya listrik di Belitung saat ini sedang mengalami kekurangan, akibat satu mesin PLTU berkapasitas 16 MW rusak.
Perusahaan perkebunan sawit tersebut, ingin menjual CPO kepada Pemerintah dengan harga Rp 6.500,- perliter. Sedangkan alokasi anggaran yang di sediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung dibawah harga tersebut.
“Perusahaan ini masih keukeh tidak mau menjual dibawah harga Rp 6.000,- perliter. Padahal ini untuk masyarakat Belitung, bukan untuk kami, perusahaan ini kan mungkin sudah terikat kontrak atau gimane, masak harge jual kepada pemerintah mau disamakan seperti jual ke pabrik” paparnya.
Selanjutnya ia juga mengatakan, PLTBn ini sebetulnya sudah beroperasi dengan menggunakan bahan bakar B20. Namun daya listrik yang bisa dipakai hanya 2 megawatt (MW) saja, lantaran bahan bakar tersebut tidak cukup.
“Sebetulnya kondisi listrik di Belitung ini sudah urgent, dan PLTBn itu sangat dibutuhkan sekali. Nah 2 MW sekarang ini hanya untuk malam hari saja koneksi nya, kalau siang tidak cukup daya nya. PLTBn ini memang di rancang dua bahan bakar, CPO dan B20,” tuturnya. (din)