Perizinan PT. BAA Terancam Di Cabut

SUNGAILIAT, LASPELA — Ketua Fraksi Partai Gerindra, Taufik Koriyanto mengancam akan mencabut izin PT. Bangka Asindo Agri (PT. BAA) jika terbukti melakukan pelanggaran hukum.

Hal tersebut disampaikan kepada media usai melakukan musyawarah dengan pihak Kelurahan Kenanga, Senin (28/10/19).

“Kita akan merapatkan persoalan ini di Banmus dan memanggil pihak-pihak terkait. Jika memang ada pelanggaran hukum, kita akan menyampaikan rekomendasi ke pemda untuk memberikan sanksi yakni pencabutan izin atas operasionalnya,” ungkap Taufik.

Taufik juga menyampaikan pihaknya akan lebih serius dalam menyelesaikan kasus tersebut karena dinilai sangat mengganggu warga.

“Inikan pengaduan kedua ke kita, mungkin waktu yang pertama, teman-teman kita kurang serius dan fokus. Dengan kondisi pimpinan yang baru ini maka harus berani mengambil sikap tegas, ini sebagai bentuk kontrol dan pengawasan kita,” terang anggota komisi II DPRD Bangka tersebut.

Sementara itu, Pimpinan PT. BAA, Fitriyanto mengaku beberapa waktu ini memang ada sedikit bau namun hanya bersifat sementara dan sebentar-sebentar.

“Memang ada sedikit bau tapi tidak seperti dulu, kita lagi dalam tahap speed up proses biologisnya, semoga dalam waktu beberapa saat bau yang masih ada sedikit-sedikit ini akan bisa teratasi,” ungkapnya saat dihubungi melalui pesan Whatsapp.

Namun Kaling setempat, Suryadi mengatakan selain bau, warga juga khawatir kalau air limbah tersebut meresap kedalam tanah dan bercampur dengan air tanah yang digunakan oleh warga.

“Sepengetahuan kami cuma bau tapi kita juga takut air juga kena karena air limbahnya tidak pakai beton, kalau air ini meresap ketanah dan bercampur dengan air tanah bisa berdampak ke kesehatan warga apa lagi posisinya (perusahaan dengan pemukiman) terlalu dekat kalau diukur mungkin jaraknya tidak sampai satu kilo,” tambahnya.

Ia juga mengatakan pihaknya juga tidak pernah dilibatkan saat adanya rencana pembangunan pabrik tapioka tersebut.

“Ada ormas dan tokoh masyarakat pernah menandatangani itu tapi kami tidak tau. Makanya kami kaget Amdalnya bisa keluar padahal jaraknya dekat pemukiman,” tukas Suryadi. (mah)