Andika : Pemuda Muhammadiyah Maknai HSP Dengan Reaksi Refresif dan Preventif

PANGKALPINANG, LASPELA- Momentum Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober dimaknai sebagai peringatan perjuangan pemuda dalam memerdekan negara Republik Indonesia.

Dalam era saat ini, Pemuda Indonesia dituntut untuk menghidupkan kembali 3 sumpah yang pernah diucapkan 28 Oktober 1928 lalu. Kami berbangsa satu bangsa Indonesia, Kami bertanah air satu, tanah air Indonesia, Kami Berbahasa satu Bahasa Indonesia. Ketiga sumpah ini harus diimplementasikan dalam semangat memajukan bangsa dan negara Indonesia.

Bangsa Indonesia khususnya pemuda saat ini pun terpedaya dengan perilaku yang negatif, sebut saja narkoba. Sudah banyak kasus pemuda Indonesia terjerat dalam kasus yang justru meruntuhkan generasi emas bangsa. Belum lagi perilaku negatif lainnya.

Melalui momentum sumpah pemuda ini, menurut ketua Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung, Andika Saputra, peran pemuda haruslah sebagai ujung tombak kemajuan bangsa. Pemuda juga memiliki power yang sangat luar biasa untuk merubah nasib bangsa menjadi lebih baik.

Pemuda Muhammadiyah dalam momentum Sumpah Pemuda tahun ini berorientasi pada dua hal peran strategis, yakni peran Reaksi Refresif dan Preventif.

“Terlebih saat ini kita sudah memasuki dunia digitalisasi yang tak mungkin terbendung, segala macam informasi apapun bisa diakses, perlu langkah bijak dalam menghadapi arus digitalisasi tersebut,” ungkap Andika.

Dalam peran reaksi refresif lanjut Andika, Pemuda Muhammadiyah dituntut harus dapat mendakwahkan sesuatu kebenaran dengan pemanfaatan teknologi yang ada dan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat atas dunia digitalisasi yang sehat.

“Peran reaksi preventif adalah peran pencegahan atas tindakan kejahatan dunia digital. Dan segala macam resiko yang justru dapat memecah belahkan anak bangsa,” jelasnya.

Oleh karenanya kata Andika, pemuda harus dilibatkan dalam memajukan suatu bangsa, karena pemuda adalah embrio lahirnya pemimpin bangsa yang Baldatun Toyibatun Warobbun Ghofur.

Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda juga kata Andika, Pemuda harus menjadi motor penggerak perubahan kemajuan daerah, karena daerah merupakan satu kesatuan yang tak bisa dilepas dari negara kesatuan Indonesia.

“Pemuda pemuda daerah juga mempunyai kekuatan yang besar dalam membangun peradaban bangsa,” imbuhnya.

“Semoga peringatan Hari Sumpah Pemuda itu bukan hanya ceremonial, tetapi bagaimana kita dapat mengembalikan jati diri pemuda sebagai ujung tombak perubahan kemajuan suatu Daerah,” pungkasnya.(*)