Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Indonesia, merupakan negara yang rawan terjadi bencana di dunia. Bahkan, tahun lalu, Indonesia negara nomor satu di dunia dengan jumlah korban bencana terbanyak.
“Kita negara risiko bencara terbesar, kita punya 500 gunung api, yang aktif 127 gunung api, 295 patahan lempeng di darat dan laut, sehingga negeri kita menjadi paling subur di dunia karena ada gunung api Ring of Fire. Tapi konsekuensinya, wilayah kita punya risiko tinggi terhadap bencara,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, saat membuka pameran kebencanaan dalam peringatan bulan PRB nasional, di Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang, beberapa waktu lalu.
Ia pun berharap, masyarakat dapat bersama-sama mencegah terjadinya bencana daripada menanggulangi.
“Mudah-mudahan bisa meningkatkan kemampuan anak negeri bangsa untuk meningkatkan kapasitas di bidang riset teknologi kebencanaan, menjadi inspirasi bagi seluruh pihak yang memiliki kepedulian, kapasitas dan kemampuan untuk selalu menemukan inovasi agar dapat mengurangi risiko bencana baik hidrometeorologi maupun bencana geologi,” ujarnya.
Dikatakan Doni, Bencana yang saat ini terjadi selain gempa yang terjadi di Maluku, juga bencana kebakaran hutan di sejumlah titik yang belum juga berakhir.
“Untuk itu, kita harapkan ada inovasi bukan hanya mitigasi struktur tapi non struktural, mengubah prilaku masyarakat, SDM harus dididik ditingkatkan pemahaman bahwa menjaga lingkungan harus dilakukan,” ucapnya.
Lanjut Doni, cara mengatasinya, daerah yang memiliki potensi kebakaran hutan maka pendidikan dan pengetahuan masyarakat harus ditingkatkan, termasuk kembalikan gambut sebagaimana habitatnya.(wa)