banner 728x90

Angkasa Pura II Resmi Mendapat Mandat Kelola Bandara HAS Hanandjoeddin

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

Oleh: Andini Dwi Hasanah

JAKARTA, LASPELA- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan kerja sama pemanfaatan tiga bandara kepada BUMN. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu, Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Belitung, dan Bandara Sentani di Jayapura Provinsi Papua.

banner 325x300

Ketiga bandara yang dikelola Kemenhub ini akan diberikan hak pengelolaannya ke PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).

“Hari ini tiga bandara kita lakukan kerja sama pemanfaatan. Bukan dijual ya, yaitu di Bengkulu, Babel dan Papua,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Menara Astra, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019).

AP I akan mendapatkan hak pemanfaatan untuk Bandara Sentani. Sedangkan dua bandara lainnya akan diberikan pemanfaatannya ke AP II.

Menurut Budi Karya, kerja sama ini dapat menghemat anggaran Kemenhub. Nantinya, dana yang dihemat itu bisa digunakan untuk merawat ataupun membangun bandara di pelosok Indonesia.

“Ini bisa jadi satu langkah baik, satu sisi berikan ruang APBN bagi Ditjen Udara untuk bisa manfaatkan merawat dan membangun bandara di pinggiran di pelosok yang belum maksimal kita lakukan,” kata Budi Karya.

Menteri Perhubungan Budi Karya berharap agar Angkasa Pura II dapat mempertahankan profesionalitas dalam pengelolaan bandara yang diserahkan pengelolaannya oleh pemerintah.

“Keprofesionalitasan harus ditunjukkan karena di sini kita bisa menunjukkan kepada khalayak bahwa proses yang diminta oleh Pak Presiden ini tepat dan mendatangkan kemanfaatan,” jelas Menhub.

Sementara itu President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan dengan diserahkannya secara resmi pengelolaan tiga bandara ini maka Angkasa Pura II sekarang mengelola 19 bandara.

Muhammad Awaluddin mengungkapkan di Bandara HAS Hanandjoeddin, Angkasa Pura II akan membangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Sebab, terminal yang ada saat ini sudah tidak memadai karena hanya mampu melayani 300.000 penumpang, sementara jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara HAS Hanandjoeddin sudah tembus 1 juta orang per tahun.

“Kami siapkan Rp 559,9 miliar untuk HAS Hanandjoeddin, setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan runway,” ujarnya.

Pengembangan juga akan dilakukan Angkasa Pura II di Bandara Fatmawati Soekarno dengan total investasi Rp622,6 miliar. Investasi itu disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.
(din)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version