SUNGAILIAT, LASPELA – Syamsudin warga Kelurahan Matras kabupaten Bangka mengeluh dengan adanya aktifitas penambangan dilaut khususnya di perairan Sungailait Bangka yang efeknya jelas berdampak terhadap hasil tangkapan ikan yang semakin menurun.
“Teman-teman juga berniat menjual mesin perahunya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” ungkapnya Jumat (11/10/2019).
Hal tersebut dikarenakan banyak dari kalangan nelayan merasa putus asa dan tidak sanggup lagi mengeluarkan biaya operasional untuk pergi melaut.
“Hanya bisa sampai 4 ekor ikan jenis parang parang yang kita dapat biasanya. Ditambah biaya melaut sampai Rp100 ribuan. Bagaimana mau turun (melaut) pengeluaran yang dikeluarkan lebih tinggi,” terangnya.
Akibat aktifitas penambangan laut tersebut juga dapat menyebabkan terumbu karang yang merupakan tempat ikan bertelur kini dipenuhi limbah lumpur.
“Banyak nelayan terpaksa menempuh puluhan mil demi menangkap ikan. Sebelumnya kita biasanya sekitar 3 mil jarak dari pantai sudah lumayan mendapat tangkapan. Tapi sekarang ini kami melaut sangat jauh sekali,” tambahnya.
Nelayan asal Lingkungan Kualo ini berharap agar pemerintah daerah (pemda) dapat lebih memikirkan nasib kalangan para nelayan.
“Ini (melaut) mata pencaharian kami. Kami sebagai nelayan juga mempunyai hak atas sumber daya yang ada di sini. Tolonglah kami,” sebutnya. (mah)