banner 728x90

KSOP Janji Buatkan Jadwal Pelayaran Jembatan Emas

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam menyatakan sangat mendukung rencana Pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk memaksimalkan penggunaan jembatan emas penghubung masuk keluarnya kapal-kapal berkapasitas besar dan juga akses transportasi darat diatas jembatan tersebut.
” Pada prinsipnya kami menyambut baik rencana itu, dan kami pasti akan mendukung. Namun berikan juga kami kepastian dalam hal teknis. Karena ini akan berpengaruh pada masuknya komoditas ekonomi masyarakat,” ujar Izuar kepala KSOP Pangkalbalam dikantornya, Selasa, (1/10/2019).
Izuar melanjutkan, akses pelayaran baik masuk atau keluar kapal hendaknya jangan terganggu, oleh karena itu, diperlukan suatu kesepakatan bersama agar semuanya berjalan dengan lancar.
” Ya, tentu nanti akan dilakukan rapat-rapat bersama dengan stake holder terkait seperti asosiasi pengusaha kapal, sebelum adanya Mou. Ini saya rasa penting, agar semuanya mengetahui,” terangnya.
Apabila sudah menyepakati bersama, lanjut mantan pejabat KSOP Maluku ini, maka pihaknya akan membuat jadwal pelayaran sekaligus memberlakukan Standar Operasional Prosedur.
” Kan disini tergantung pasang surut air, bisa 7 jam an pasangnya per hari. Untuk waktunya menyesuaikan dengan tabel pasang surut,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung melalui Dinas Pekerjaan Umun Perumahan Rakyat (DPUPR) menginginkan KSOP membuat jadwal pelayaran masuk dan keluarnya kapal melalui jembatan emas.
Hal ini dimaksudkan untuk membuat kedua akses atas jembatan tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.
” Kalau dibuat jadwal, paling tidak penggunaan jembatan melalui buka tutup paling satu kali sehari, tentu lebih efektif dan efisien dibandingkan dulunya harus buka tutup sampai 6 kali sehari,” ujar Yopi Kabid Bina Marga PUPR Babel.
Dijelaskannya pula, bila nantinya jadwal pelayaran sudah dilakukan kesepakatan bersama,maka, akses jalan diatas jembatan (transportasi darat) dapat difungsikan dan digunakan masyarakat.
” Paling 7 jam an pasang surut air, maka selebihnya bisa kita tutup untuk memberikan kesempatan transportasi darat melewatinya,” ungkap Yopi.
Yopi juga memastikan secara teknis tidak ada lagi permasalahan seperti yang pernah terjadi beberapa bulan lalu.
Pihak PUPR saat ini sudah menyiapkan dana perawatan berkala sebagai kesiapan penunjang teknis jembatan.(you)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version