Erzaldi Ajak Peneliti Politeknik se-Indonesoa Lakukan Terobosan dalam Pengembanfan Berbasis Teknologi

Oleh : Wina Destika

SUNGAILIAT, LASPELA – Erzaldi Rosman selaku Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengajak para Peneliti dari berbagai Politeknik se-Indonesia untuk melakukan terobosan dan inovasi pengembangan berbasis teknologi.

Hal itu, diungkapkan Erzaldi, saat memberikan Keynote Speech pada Aara Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (Sentrinov) 2019 yang diikuti utusan Politeknik Se-Indonesia, di Grand Ball Room Tanjung Pesona Beach Resort and Spa, Sungailiat, Bangka, Kamis (26/9/2019).

Dijelaskan Erzaldi, Bangka Belitung memiliki sumber daya alam sangat luar biasa, salah satunya adalah Sumber daya Alam Mineral dan Ikutan serta bidang pertanian yaitu lada.

Untuk itu, orang nomor satu di Babel itu, mengajak bagaimana hilirisasi dari sumber daya alam dan pertanian yang dimiliki, dengan memanfaatkan teknologi.

Teknologi, menurut Erzaldi, jangan membiasakan masyarakat terus untuk membeli atau ketergantungan pada teknologi luar negeri, tetapi bagaimana upayanya agar menciptakan dan memproduksi teknologi-teknologi tersebut.

Selain itu, Ia juga mengungkapkan, beberapa permasalahan yang ditemui para Peneliti. Permasalahan utama adalah begitu sulitnya para Peneliti mempertanggungjawabkan dana yang dipergunakan untuk proses Penelitian. Karena, katanya, yang namanya penelitian itu bisa berhasil bisa tidak.

Konsep itulah, disebutkan Erzaldi, yang akan Pemprov Babel fasilitasi dalam pertemuan lanjutan untuk diskusi membahas pelaporan dan pertanggungjawaban program penelitian yang selama ini menjadi salah satu persoalan bagi para peneliti.

Pertemuan dimaksud, dikatakan Erzaldi, akan melibatkan beberapa stake holder seperti BPK RI, BPKP, Inspektorat, para Peneliti, Politeknik dan Dikti, bagaimana mengemas agar dana yang dipersiapkan oleh peneliti, notabene produk – produk yang dihasilkan memberi manfaat bagi masyarakat harus diamankan penggunaanya, sehingga para peneliti tidak takut untuk meneliti.

“Jangan seperti sekarang, banyak dananya tetapi yang dipakai sedikit, karena takut,” ungkapnya.

Sentrinov 2019, dibuka oleh Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Se-Indonesia (FDPNI), juga menghadirkan Keynote Speaker Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Ristek dan Dikti Hotmatua Daulay dan Guru Besar Pertama Politeknik Negeri Jakarta, Prof. Agus Edy Pramono, Direktur Polman Negeri Babel, Sugeng Ariyono dan Direktur Politeknik Se-Indonesia.rill/(wa)