SUNGAILIAT, LASPELA — Mendra Kurniawan selaku Wakil ketua sementara DPRD Kabupaten Bangka sempat membohongi mahasiswa Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat saat menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Bangka, Rabu (25/09/19).
Mendra mengatakan dihadapan massa bahwa pihaknya tidak bisa mengakomodir seluruhnya masuk ke dalam gedung paripurna karena keterbatasan tempat.
“Kita terima dan akan serap aspirasi adik-adik mahasiswa ini tapi hanya perwakilannya saja yang boleh masuk kedalam karena ruang kita terbatas,” ungkapnya.
Namun tawaran tersebut langsung ditolak oleh koordinator lapangan, Solihin yang mengatakan bahwa ruang DPRD cukup besar dan bisa menampung seluruh mahasiswa yang hadir.
“Kita tidak akan mau masuk kedalam jika masih ada teman kami (mahasiswa stisipol p12) di luar, kalau memang di dalam harus semuanya karena rumah rakyat ini (kantor DPRD Bangka) sangat besar dan bisa menampung kita semua yang hanya seratusan orang,” ucapnya.
Setelah lama berdebat, akhirnya Mendra menyetujui untuk seluruhnya masuk dengan syarat para mahasiswa tersebut tidak membawa atribut aksinya termasuk tas.
Seluruh mahasiswa kemudian duduk di kursi tamu yang biasa saat menggelar rapat paripurna, bahkan ternyata benar saja kursi di dalam ruangan tersebut masih banyak yang kosong meskipun seluruh mahasiswa ikut masuk ke dalam.
Setelah seluruh massa masuk ke dalam ruangan, mahasiswa di beri kesempatan untuk menyampaikan beberapa point terkait penolakan RUU KPK, RUU KUHP, Penanganan Kahutla serta meminta kepada anggota dewan untuk optimal dalam pembuatan Perda, anggaran dan pengawasan.(mah)