*Sungai Upang Akan Dijadikan Kawasan Biodeversity
SUNGAILIAT, LASPELA — Bangka Flora Society (BFS) kembali menggelar Kemah Hijau Sahabat Alam di kawasan Biodeversity Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kecamatan Puding Besar yang dilaksanakan pada 20-22 September 2019.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama BFS dengan Pemerintah Kecamatan Puding Besar dan Komunitas Salam Upang, yang diikuti oleh 310 peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Bangka.
Pembukaan perkemahan ditandai dengan pelepasan layang-layang ke udara yang dilakukan oleh Bupati Bangka yang diwakili oleh Surtam, Staf Ahli Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Dalam sambutannya, Surtam memberikan apresiasi atas kegiatan perkemahan tersebut dalam upaya melestarikan alam.
“Kami menyambut baik kegiatan ini untuk melestarikan alam. Tempat wisata seperti ini cukup unik dibandingkan daerah lain yang menawarkan wisata pantai. Potensi lainnya yakni ikan endemik, ikan tapah menjadi daya tarik tersendiri serta kesenian tari kedidi di desa Tanah Bawah ini dapat dipadukan ” ujar Surtam.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Puding Besar, Ismir, mengharapkan kepada para peserta Kemah Hijau bisa menjadi agen perubahan, minimal bisa memberikan arti positif terhadap lingkungan sekitarnya serta ada perubahan perilaku untuk terus melestarikan alam.
“Berkaitan dengan kebakaran yang terjadi, harus dicari yang bertanggung jawab membuat kerusakan. Semua diharapkan perannya untuk menjaga lingkungan dan jangan ada lagi pembukaan lahan dengan cara membakar,” ungkap Ismir.
Dian Rossana Anggraini selaku Ketua Bangka Flora Society berkomitmen akan menjadikan Sungai Upang menjadi kawasan Biodeversity.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan sungai Upang menjadi kawasan Biodeversity. Kebakaran yang melanda kawasan sungai ini termasuk pulau Anggrek yang telah menampung lebih dari 240 spesies anggrek menjadi pelajaran untuk kita semua. Dalam kondisi habis terbakarpun sungai Upang ini masih cantik, sehingga kita tidak boleh patah semangat, tetapi menjadi cambuk bagi kita untuk lebih giat dalam melestarikan lingkungan. Beberapa anggrek langka berhasil diselamatkan dari kebakaran. Setelah ini kami bersama kawan-kawan Salam Upang akan membangun pulau Anggrek itu kembali,” ujar peraih Penghargaan Kalpataru ini.
Dian juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang selalu diselenggarakan di setiap tahunnya.
“Kami membatasi jumlah peserta karena lokasi perkemahan terbatas pasca kebakaran kemarin. Kemah Hijau Sahabat Alam ini merupakan kegiatan tahunan Bangka Flora Society. Peserta dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang menjaga lingkungan.
“Berbagai agenda kemah lainnya antara lain dialog sahabat alam, jelajah alam, permainan ramah lingkungan, lomba orasi dan yel-yel peduli lingkungan, memanah, bermain layang-layang, menyusuri sungai dengan perahu serta berbagai kegiatan positif lainnya,” ujar Dian yang didampingi Fahmi Andika, Sekretaris BFS. (mah)