* Mardani H Maming Terpilih jadi Ketum di Munas ke 16
JAKARTA, LASPELA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) telah memilih ketua umum baru pada perhelatan Musyawarah Nasional yang berlangsung pada 16 -17 September 2019 di Jakarta.
Mardani H. Maming dinyatakan resmi terpilih menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI untuk periode 2019-2022 mendatang.
Pengusaha asal Kalimantan Selatan tersebut meraih 146 suara atau atau 95,42 persen dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-16 HIPMI.
Ketua Umum HIPMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) R. Indra Sandy mengatakan dengan terpilihnya Ketua Umum BPP HIMPI, diharapkan dapat membuat HIPMI ke depannya lebih baik.
“Hal tersebut bisa diwujudkan melalui program-program yang lebih baik. HIPMI di sini bertanding dengan bersanding tidak ada perpecahan dan tentunya dapat menjunjung teguh persahabatan dan persaudaraan,” ujarnya dalam acara Munas XVI HIPMI di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Menurut Indra, Munas tahun ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi semuanya. Diketahui dalam Munas XVI HIPMI kali ini ada beberapa hal yang menjadi topik pembahasan seperti ekonomi dari daerah untuk Indonesia ada beberapa rujukan.
Terutama secara nasional, yang akan berdampak pada Bangka Belitung artinya salah satunya adalah UU kewirausahaan pemuda. Nanti bagaimana startup, UMKM pemuda yang dibawa itu akan lebih fokus kepada pemerintah pusat.
“UU kewirausahaan ini adalah ide original dari Ketum HIPMI yakni Bahlil Lahadalia untuk disahkan di DPR RI agar menjadi landasan hukum bagi startup, UMKM,” terangnya.
Dengan demikian, lanjut Indra, diharapkan munculah pengusaha-pengusaha baru untuk membangkitkan ekonomi daerah. Karena, ekonomi sekarang bukan lagi berpusat di kota-kota besar, tetapi harus bergerak di daerah-daerah ke nasional, bahkan harus sampai ke internasional.
Oleh karena itu, pentingnya UU ini adalah salah satunya yaitu bagaimana dana-dana yang ada di berbagai macam intuisi pemerintah ini dapat berkolaborasi, sehingga betul-betul meningkatkan jumlah pengusaha.
“Kemudian pengusaha-pengusaha ini akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara secara nasional,” ia menuturkan.
*Jumlah Pengusaha di Indonesia 1,6%*
Indra menjelaskan, sebelum masa kepimpinan Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia ini, jumlah pengusaha di Indonesia itu baru 1,6%. Sementara apresiasi dari kami kepada Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia, dalam kepemimpinan beliau dapat meningkatkan angka pengusaha mencapai 3,1%.
Ini masih jauh dari negara-negara tetangga rata-rata di atas 4% hampir semua. Idealnya pengusaha di negara itu, jumlah pengusahanya minimal ada di angka 8-10%.
Baru bisa dikatakan negara maju yang ekonomi nya tidak hanya bergantung pada sisi pemerintahan saja, tetapi pengusaha-pengusaha juga berkontribusi untuk membangun negara sendiri. Termasuk serapan tenaga kerja, dan perputaran uang di suatu negara.
“Jadi saya berharap khususnya di wilayah Bangka Belitung dapat mengambil peran penting. Seperti kita tahu Babel memiliki banyak komoditas, banyak SDA, dan banyak perencanaan-perencanaan karena Babel itu sangat geostrategis,” ungkapnya.
Karena akses jarak penerbangan dari Babel ke Jakarta itu tidak lebih dari 50 menit, dan 1 jam lebih menuju ke Singapura. Dengan geostrategis Babel, kita juga mendengar kabar akan banyak proyek-proyek nasional dan infrastruktur yang akan berkembang di Babel.
Sejatinya, kata Indra diharapkan pada HIPMI pengusaha muda Babel khususnya dari Himpi pusat dapat mengambil peran lebih besar, dalam produk-produk nasional maupun komoditas komoditas nasional.
“Bahkan langkah yang lebih strategis ke depannya, saya harap peran ini dapat memajukan Babel dengan rasa cintanya HIPMI Babel di kampung halamannya dan tentunya secara luas di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” harap Indra.(San/Ar)