BKKBN Babel Bersama STKIP Muhammadiyah Bekerjasama dalam Kampanyekan Bonus Demografi kepada Generasi Milenial

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui BKKBN Perwakilan Bangka Belitung dan STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung bekerjasama mengkampanyekan pentingnya memanfaatkan peluang bonus demografi kepada ratusan mahasiswa baru STKIP Muhammadiyah Babel.

“BKKBN RI gencar mengkampanyekan bonus demografi dengan melibatkan semua pihak meski terlambat, namun lebih baik agar nanti kelompok usia produktif menjadi modal pembangunan, bukan beban pembangunan,” kata Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo dalam mengisi kuliah umum kependudukan kepada mahasiswa baru STKIP Muhammadiyah Babel, pada Kamis (12/9/2019) malam.

Diakui Hasto, meski sedikit terlambat untuk mengkampanyekan bonus demografi ini tapi setidaknya lebih baik daripada tidak sama sekali.

“Yang kita khawatirkan di bonus demografi nanti, jika modal pendidikan rata-rata di Indonesia hanya 8 atau 6 tahun, bonus demografi bukan menjadi berkah namun musibah jika yang produktif menjadi konsumtif atau beban pembangunan,” ujarnya.

Ia mengatakan, Era bonus demografi adalah masa dimana banyaknya kelompok usia produktif lebih banyak dari non produktif sehingga rasio ketergantungan cukup menggembirakan karena menurunnya angka kematian Ibu dan berkurangnya angka kelahiran bayi karena berhasilnya penggunaan alat kontrasepsi.

“Dengan mengkampanyekan bonus demografi kepada generasi milenial, kita memberi gambaran ke mereka agar menjadi manusia yang berkompeten, profesional dan meningkatkan soft skill dibandingkan hard kill agar kesuksesan mudah diraih,” terangnya.

Harto menjelaskan, berdasarkan penelitian secara biologis di dunia, kelompok produktif yang ideal untuk menikah dan melahirkan berada di usia 20-35 tahun. “Sehingga usia bayi yang dilahirkan akan ideal dan ibunya juga sehat. Dan usia tersebut akan banyak jumlahnya di era bonus demografi,” imbuhnya.

Sementar, Wakil Ketua 1 STKIP Muhammadiyah, Maulina Hendrik mengatakan, sejak delapan tahun berdiri, ini pertama kalinya STKIP Muhammadiyah Babel menggelar kuliah umum kependudukan yang diikuti 330 mahasiswa baru STKIP Muhammadiyah Babel.

“BKKBN sangat luar biasa karena selalu melibatkan kami dalam menyelesaikan isu-isu permasalahan kependudukan yang ada di Babel,” ucapnya.

Maulina menambahkan, selain menggencarkan kampanye bonus demografi, STKIP Muhammadiyah Babel bersama BKKBN Babel juga bekerjasama untuk mengabdi kepada masyarakat dan mengikat janji dengan mencanangkan PIC remaja sejak 2012 lalu.

“Di kegiatan ini bersama BKKBN Babel kita mantapkan langkah untuk kedepan agar SDM di Babel lebih cerah dan menjadi SDM unggul,” tutupnya.(wa)