PETALING, LASPELA — Rintisan Sekolah Alam ‘Langit Biru’ binaan Bangka Flora Society (BFS) menggelar berbagai perlombaan tradisional serta sosialisasi pengurangan penggunaan sampah plastik, di Kebun Pendidikan (Education Garden) BFS, Desa Petaling Kecamatan Mendo Barat Bangka. Minggu (08/09/19).
Kegiatan yang meriah tersebut mengusung tema semarak kemerdekaan bersama sahabat alam.
Dalam hal ini, Dian Rossana selaku ketua BFS mengungkapkan bahwa Bangka Flora Society(BFS) disetiap kegiatannya selalu menyelipkan nilai edukasi lingkungan.
“Bangka Flora Society bersama pengelola Sekolah Alam Langit Biru senantiasa memanfaatkan setiap momen untuk menyelipkan nilai-nilai edukasi lingkungan. Seperti pada kegiatan ini, kegiatan perlombaan yang dilakukan, semuanya bernuasa alam. Peralatan lomba semuanya dari bahan yang tersedia di sekitar lokasi kegiatan, ada biji karet, buah sawit serta batang bambu. Kami juga mengkampanyekan penggunaan tumbler atau tempat air minum kepada peserta sebagai bentuk upaya pengurangan sampah plastik” ujar Dian.
Selain itu, Kades Petaling Ahmad Supandi dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas terlaksananya kegiatan tersebut, serta mengungkapkan bahwa BFS amat cermat mengemas pendidikan lingkungan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada BFS atas keberadaan kebun pendidikannya di Desa Petaling yang merupakan salah satu pusat penggemblengan kader-kader muda yang nantinya akan menjaga bumi. Kebun ini menambah khazanah tempat pendidikan di desa kami dan tidak menutup kemungkinan pada kesempatan mendatang pihak desa akan mengadakan kegiatan maupun pertemuan di kebun pendidikan ini karena aura edukasinya sangat terasa. BFS dengan sekolah alamnya cermat mengemas pendidikan lingkungan yang digelorakan melalui perayaan HUT Kemerdekaan RI ,” ungkap Ahmad
Menurut Ketua Panitia Mahyudi Darusman yang didampingi Sekretaris Shinta Amanda, peserta lomba dibagi menjadi 3 kategori yakni pelajar SD, pelajar SMP/MTS serta umum.
“Jumlah peserta lomba lebih dari 150 orang yang mengikuti berbagai lomba diantaranya lomba memasukkan bambu, bocah warior, lomba foto di FB, penjara sarung, lempar biji karet, lomba metet, Enggrang batok kelapa, makan kerupuk serta lintas bom. Setiap peserta diwajibkan menyampaikan pantun tentang pelestarian lingkungan sebagai syarat pendaftaran dan 3 pantun terbaik mendapat door prize menarik ” ujar Mahyudi.
Shinta menambahkan antusias peserta kegiatan Semarak Kemerdekaan ini luar biasa serta diharapkan bisa menumbuhkan semangat cinta tanah air serta peduli terhadap alam dan lingkungan.
“Kegiatan ini bukan sekedar perlombaan yang bertujuan agar anak muda mengetahui jenis-jenis permainan tradisional saja namun kita juga memberikan edukasi kepada adik-adik untuk menjaga alam dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarang, mengurangi pemakaian kantong kresek dan membiasakan membawa botol minuman. Kami berharap kegiatan ini bisa diselenggarakan lagi pada tahun-tahun mendatang karena bisa menumbuhkan semangat cinta tanah air dan peduli lingkungan ” ujar Shinta.
Sawal, salah seorang peserta dari SDN 2 Mendo Barat juga mengaku senang mengikuti berbagai lomba yang diadakan.
“Senang mengikuti lomba-lomba ini. Saya mendapat banyak kawan baru dari sekolah lain serta hadiah yang didapatkan juga menarik. Kami juga diajarkan agar tidak membuang sampah sembarang serta membawa botol minuman dari rumah,” ungkap Syawal.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua BFS Dian Rossana Anggraini, Kades Petaling Ahmad Supandi, Ketua Komunitas Salam Upang Hormen, Pembina Rintisan Sekolah Alam Langit Biru Fahmi Andika dan Yuli Tulistianto serta lebih dari 150 sahabat alam yang berasal dari berbagai desa di Kecamatan Mendo Barat.(mah)