Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Karnaval Kemerdekaan 2019 ini mengusung tema Nature for Future: Bersih Sampah Hidup Berkah. Para peserta pun menampilkan beragam kreasi yang sangat menarik, rata-rata penampilan terbuat dari limbah sampah.
Berinovasinya Pawai Pembangunan menjadi Karnaval Kemerdekaan di Belitung yang setiap tahun digelar untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dan juga berubah jarak tempuh itu ternyata ada beberapa yang tidak di sukai masyarakat.
Salah satu penonton Karnaval Kemerdekaan Cahya Darma sedikit mengecewakan adanya peserta yang tidak sesuai dengan tema yang telah ditetapkan.
“Bagi aku yang agak kurang srek tuh untuk anak-anak punk, apa perlu di ikut sertakan? bukan melecehkan mereka, kalau anak-anak ikutan gimana coba, harusnya beri contoh yang baik untuk generasi muda, ini kan kemerdekaan. Kalau untuk keseleluruhan sih sukses, bagus, aman dan nyaman,” ucapnya saat ditemui Laspela, Rabu(28/08/2019)
Ia sangat mengapresiasi untuk peserta yang lainnya, terlebih dari peserta jalan kaki yang sudah sangat krearif, namun ia juga menyayangkan para penonton yang menonton sambil merusaka tanaman kota.
“Rute jalan e bagus, pesertanye juga banyak yang kreatif, tapi aku berharap biar penonton dak merusak tanaman kota, itukan merusak, di injak-injak, nonton ajak jangan sampai merusak gitu,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Jufri salah satu penonton yang berasal dari Bangka mengatakan secara keseluruhan sudah baik namun ia menyayangkan pesan terkait sampah nampaknya tak sampai kepada penonton yang menyaksikan karnaval.
“Sangat disayangkan kesadaran masyarakat masih sangat rendah, walapun karnavalnya bertemakan for Future: Bersih Sampah Hidup Berkah, tapi pesan terkait sampah nya belum sampai kepada masyarakat,” tutur Jufri
Ia juga membandingkan karnaval yang biasanya dilaksanakan di Bangka daerahnya, berharap agar Belitung juga bisa menerapkannya.
“Kalau di Bangka biasanya sampai 3 hari, pertama PBB, kedua karnaval jalan kaki, ketiga itu motor dan mobil hias, jadi ga sampai magrib seperti ini, kan kasian kalo sampe magrib gini siapa lagi yang mau nonton,” ujarnya. (din)