Oleh : Wina Destika
BANDUNG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, bertemu dengan Rektor Institut Teknologi (ITB) Bandung, Kadarsah Suryadi. Banyak hal yang dibahas, mulai dari pertambangan hingga ke Jembatan Sumatera – Bangka. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama antara Pemprov. Kep. Babel dengan ITB.
Erzaldi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Babel masih bertumpu pada sektor pertambangan. Menurutnya, perlu upaya yang perlu dilakukan, salah satunya dengan hilirisasi logam ikutan timah.
“Hilirisasi utamanya ada di Logam Tanah Jarang (LTJ), ITB diharapkan dapat berkontribusi dalam meneliti LTJ, khususnya Thorium yang sudah kita kerjasamakan dengan PT Indonesia Power untuk dijadikan energi terbaharukan,” ungkap Erzaldi di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) A Gedung Rektorat ITB, Bandung, Rabu (21/03/2019) lalu.
Selain timah, Provinsi Babel mempunyai potensi bahan tambang lain, salah satunya kaolin yang merupakan bahan baku keramik. Menurut Gubenur, selama ini kaolin Bangka Belitung di ekspor dalam bentuk bongkahan.
“Koalin Babel merupakan yang terbaik, ekspor dilakukan dalam bentuk bongkahan, padahal dapat diolah dulu, sehingga ada nilai tambahnya, misalnya dalam bentuk bubuk, ini membutuhkan kajian,” kata Erzaldi Rosman.
Terkait kegiatan pasca tambang, menurut Erzaldi, pengelolaan pasca tambang selama ini belum berjalan dengan optimal. Seharusnya, sebelum ditambang sudah harus dimulai pengelolaan reklamasi.
“ITB punya ahli pertambangan dan ahli lingkungan dapat melakukan kajian terhadap reklamasi. Hasil kajian ini, dapat menjadi masukan kepada Pemerintah Pusat terkait kebijakan reklamasi,” ungkapnya.
Berkenaan dengan Jembatan Sumatera – Bangka yang sedang di ajukan ke Pemerintah Pusat, menurut Erzaldi, Jembatan sepanjang 13,5 KM dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik arus dalam.
“Perlu kajian mendalam untuk memanfaatkan Jembatan sebagai pembangkit listrik, apalagi jembatan akan menjadi aset Kementerian PU PR, sedangkan PLTAL merupakan aset Kementerian ESDM,” tambahnya.
Pada kempatan yang sama, Taufik Hidayat Astronom dari ITB memberikan saran terkait Planetarium atau Starpark yang akan dibangun di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Menurut dia, Planetarium yang bukan hanya sebagai tempat obsetarium, namun sebagai tempat edu wisata.
“Planetarium akan dilengkapi dengan cinema dengan proyektor 3D, hilal corner, diorama perbintangan dan juga astrocamp untuk mengamati angkasa di malam hari,” jelas Taufik.
Hal-hal di atas, sambung Taufik, perlu kerjasama triparties antara Pemprov, ITB Dan UBB untuk mensejahterakan masyarakat bangkabbelitung menuju era pasca tambang.
Hadir pada saat pertemuan, Rektor UBB Muh. Yusuf rektor UBB, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Babel, M. Soleh, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Bappeda Babel, Adhari serta 3 mahasiswa S2 ilmu astronomi beasiswa Pemprov yang berasal dari guru.rill/(wa)