Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Mesin pemanen combine harvester menjadi andalan petani Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan untuk melakukan panen raya padi.
Combine harvester membantu para petani agar waktu yang digunakan lebih efesien dan efektif bagi para petani Desa Rias untuk menghemat biaya dan waktu.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sepakat Jaya, Ariyanto mengatakan selain menghemat biaya dan waktu mesin pemanen tersebut memberikan kualitas dan kuantitas hasil panen lebih baik dibandingkan secara manual atau tradisional.
“Petani disini mengandalkan mesin combine untuk memanenkan padinya. Tentunya menghemat biaya, waktu, kualitas dan kuantitas padi,” kata Ariyanto, Kamis (22/8).
Selain itu, lanjut dia menggunakan mesin juga bisa menghematkan biaya, dulu bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 4 juta per hektar, dan memakan waktu seminggu untuk memanenkan padinya.
“Adanya mesin ini, sekarang kita hanya menghabiskan biaya Rp 1,8 juta per hektar untuk sewa mesin tersebut, dan hanya memakan waktu 3 sampai dengan 4 jam saja,” ujarnya.
Menurut dia, hasil panen gunakan mesin juga berimbas kepada kualitas dan kuantitas padi, sehingga tidak diragukan lagi hasilnya dan juga petani memperoleh keuntungan berlipat dengan adanya teknologi seperti ini.
“Kualitas padi jadi bagus pak, kuantitas padi pun kini jadi bertambah. Kalau metode tradisional, kualitas padi ada yang pecah atau terpotong, dan banyak biji padi yang terbuang,” tukasnya.
Adapun mesin panen di Desa Rias, jelas dia ada lima mesin panen combine harvester yang siap membantu petani.
“Kalau mesin pemanen itu milik pribadi atau bos dengan sistem sewa per hektarnya,” sebutnya. (Pra)
