Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA-Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie terus melakukan pembaharuan terhadap kecantikan pusat kota Tanjungpandan kedepannya.
Isyak Meirobie berencana akan membuat Satam Square memiliki jejak tapak kaki orang-orang penting di Indonesia terutama yang berasal dari Belitung.
Satam Square yang berada tepat di pusat kota Tanjungpandan, atau dulunya lebih dikenal dengan Bundaran Satam oleh masyarakat Belitung itu, akan disulap Isyak menjadi tempat wisatawan berkunjung dengan cara membuat telapak kaki orang-orang terkenal dibagian lantainya.
“Lagi kita atur, saya mau minta CSR, ini Pelindo, pelindo maunya siapa? Ahok, ya udah,oke kamu siapin, Ahok suruh datang, cap kaki, bikinin. BRI kamu mau siapa?Yusril, ya udah, Yusril,” ujar Isyak, memberikan contoh cara kerja pengumpulan jejak kaki nantinya. Rabu (21/08/2019)
Untuk jumlah jejak kaki nantinya, tidak ada batasan yang ia patok, dia mengharapkan nantinya akan banyak orang-orang terkenal yang datang ke Belitung untuk membuat telapak kaki mereka.
“Kalau perlu seluruh trotoar jalan Sriwijaya, Gegedek, Endek, semua ada telapak kaki orang terkenal. Kayak Hollywood. Saya punya impian begini, 5 tahun yang akan datang, Jalan Sriwijaya itu jadi shopping arcade, jadi gak ada lagi mobil di situ, jadi orang parkir di tempat publik, parkiran besar, jalan kaki, bawa tentengan tas belanja, turis semua tuh,” kata Isyak.
Jika keadaan Belitung sudah apa yang diimpikan Isyak, maka kata Isyak masyarakat Belitung mestinya akan lebih naik taraf hidupnya, karena wisatawan yang berkunjung ke Belitung meningkat drastis.
Tetapi, dimulai dari pusat kota Tanjungpandan yang saat ini keadaan bangunannya masih terlihat kurang menarik dari segi cat bangunan pertokoannya, Isyak yakin, dengan berubahnya image Bundaran Satam menjadi Satam Square akan memacu pemilik bangunan yang ada di sekitaran Satam Square merenovasi bagunan mereka menjadi lebih menarik.
“Ketika toko-toko di situ melihat, ‘ ini kok ramai orang berkunjung ?’ begitu dia lihat ramai, ada market, ada permintaan pasar. Kalau wisatawan cuma foto kan sia-sia, dia buka lah warung di malam hari. Sekarang kan warung tutup malam, mie ayam cuma sampai jam berapa. Dia liat ada manusia malam-malam, dia buka lagi tuh sampai malam. Warung mie ayamnya dibagusin, dihias keren, dikasi lampu, akhirnya, seluruh pusat kota yang keliling itu menjadi warna warni dan hidup,” katanya.
Selanjutnya juga, dikatakan Isyak, gedung-gedung yang memiliki pemandangan yang kurang menarik akan di gambar mural.
“Saya akan suruh orang naik pakai tali nanti, gambar di dinding, tema Belitung, jadi pas orang datang ke pusat kota ‘wah..wah’ gitu,” ujar Isyak sekaligus mempraktekan kekaguman orang-orang nantinya. (din)