Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA– Sebanyak 32 anggota pasukan pengibar Bendera (Paskibraka) serta pasukan pendamping TNI dan Polri sukses mengibarkan bendera merah putih dengan baik di lapangan stadion Pangkalalang, Tanjungpandan, Sabtu(17/08/2019).
Memasuki lapangan upacara dari sebelah kanan tribun utama melaui jalur lintasan yang sudah disiapkan. Komandan barisan paskibraka membuka formasi barisan saat tiba di depan tribun.
Pasukan pengapit dan pembawa baki berbaris didepan tribun. Petugas pembawa baki pada upacara pengibaran bendera yakni bernama Zuriyah Mustaqimah asal sekolah SMAN 2 Tanjungpandan.
Pengibar bendera Muhammad Saddam Khairi asal SMAN 2 Tanjungpandan, Aziz Geri Nugroho dari MAN 1 Belitung, dan Haikal Arya Amanu asal SMAN 1 Tanjungpandan.
Paskibraka melakukan tugasnya sesuai aba-aba dan bendera dikibarkan dengan sempurna, dengan diiringi musik dari Korsik Satpol PP bendera berhasil digerek hingga ke ujung tiang pas diakhir lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dan paskibraka kembali ke tempat semula setelah penghormatan terakhir.
Sejumlah tamu undangan dari berbagai instansi turut hadir, mereka datang dengan seragam pakaian jas untuk laki-laki dan setelan baju adat untuk perempuan, mengisi kursi tamu dibagian kiri dan kanan panggung kehormatan.
Lalu sebagai peserta upacara yang berada di tengah halaman, berasal dari berbagai instansi dan siswa sekolah, dengan seragam kebesaran masing-masing, mereka mengikuti setiap proses pelaksanaan upacara peringatan detik-detik proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara sebagai, komandan upacara Kapten AKP M. Syarifuddin Ginting dan sebagai Inspektur upacara Bupati Belitung H Sahani Saleh berdiri tegak di panggung kehormatan.
Dikatakan Sanem, kegiatan pengibaran bendera ini adalah salah satu cara untuk memaknai jasa para pahlawan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia yang saat ini yang tentunya sudah merdeka, masyarakat harusnya bisa memaknai kemerdekaan Indonesia.
“Jadi kita harus memperingati hari kemerdekaan ini. Kita tentunya harus lebih memaknai dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara dan memaknai perjuangan bangsa ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sanem juga menekankan agar masyarakat bukan hanya melihat hiburan saat hari kemerdekaan yang biasa diselenggarakan, tetapi yang terpenting adalah agar masyarakat mengerti tentang perjuangan bangsa ini memperoleh kemerdekaan.
Ia juga berpesan agar orang-orang yang berperan dalam menyelenggarakan hiburan rakyat saat hari kemerdekaan ini, juga dapat menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya memaknai jasa para pahlawan yang telah gugur untuk memperjuangkan kemerdekaan.
“Kita berharap untuk masyarakat untuk dapat memaknai lebih jauh, jadi bukan hura-hura saja yang dilihat, tetapi harus ada memaknai lebih jauh. Harapan saya, disetiap desa, disetiap kecamatan, setiap kabupaten melakukan semacam review, semacam temu karya atau berbicara masalah perjuangan kemerdekaan ini,” kata Sanem. (din)