Oleh : Wina Destika
AIR ANYIR, LASPELA– Satu lagi kerja sama dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Kerja sama itu, berkenaan dengan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Provinsi Babel.
Sebagai wujud tindaklanjutnya, Kamis (15/8/2019) pagi, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Babel, di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Gubernur Babel Erzaldi Rosman, meneken (tandatangan-red) langsung nota kesepakatan bersama Alsen Arlan mewakili RSUP Persahabatan, Jakarta.
Dalam kesempatan sama juga dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja antara RSUD Soekarno Provinsi Babel dengan RSU Persahabatan, Jakarta, tentang Jejaring Pelayanan dan Rujukan, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Respirasi dan Bedah Thorak Kardiovaskuler.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Dirut RSUD Babel, Dirut RSJ Provinsi, sejumlah dokter baik dari RSUD Soekarno maupun RSUP Persahabatan, Jakarta, ikut hadir dan menyaksikan penandatanganan kesepakatan tersebut.
Selain Penandatanganan Kesepakatan dan Perjanjian, di tempat sama juga dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pelayanan Kesehatan, yang juga dihadiri Ketua TP PKK Babel Melati Erzaldi, beserta jajaran dari RSUD Soekarno, RSJ dan RSU Persahabatan, Jakarta.
Erzaldi dihadapan Perwakilan RSUP Persahabatan mengatakan kesepakatan dan juga Rakor Pelayanan Kesehatan ini, penting.
“Tahun depan, kita buka Fakultas Kedokteran untuk mendukung RSUD Soekarno, dan itu juga menjunjung Provinsi Babel. Kita harus kerja keras, dan kita harus terus lompat. Kenapa lompatan terus kita tingkatkan, apabila sebelumnya kita lompatan juara nasional kita tingkatan jadi asia,” katanya.
Kepada para Direktur baik Rumah Sakit Kota atau Kabupaten, Erzaldi mengingatkan, saat ini, RSUD Soekarno tidak seperti dulu. Saat ini, menurutnya, setiap hari ada operasi, dan ini sudah lebih dari 20 kali-an orang minta bantu kepada dirinya untuk tiket, uang harian untuk pergi operasi ke luar daerah termasuk Jakarta.
Ia juga mengatakan, apabila operasi itu dirujuk keluar dan hanya non medik biayanya bisa senilai 20 juta-an rupiah, ditambah lagi stres jika dirujuk ke Jakarta karena tidak terbiasa di Jakarta.
“Ditambah pengalaman saya saat menjabat di Bangka Tengah, saya punya langganan rumah singgah senilai 500 ribu rupiah per minggu di dekat RSCM, rumah kumuh disewakan. Atas kondisi itu, saya ingin RSUD Soekarno ini kita upgrade kualitasnya menjadi B, atau syukur bisa manjadi A. Ini penting, agar kita tidak merujuk ke rumah sakit lain yang biayanya mahal,” ujar Erzaldi.
Erzaldi menyebutkan, sengaja merancang paviliun di pinggir pantai, yang posisinya dikawasan RSUD Soekarno, agar para dokter spesialis dan juga dosen untuk di UBB nanti, bisa fokus disini, dan fokus pada pekerjaannya.
“Terus terang, alat untuk saraf di RSUD ini, lebih canggih daripada RSCM, dan ini membuat saya bangga. Menulis rujukan itu mudah, maka saya minta RS Soekarno lebih baik, dan RSUD Soekarno ini semuanya bekerjasama dengan Rumah Sakit yang bintang lima, bukan rumah sakit abal – abal,” pintanya.
Baru – baru ini, disebutkan Erzaldi, Ia kurang sehat, yang pertama menangani adalah RSUD Soekarno, sekaligus mencoba sistem Rumah Sakit Soekarno bagaimana sebetulnya. “Iya, keahlian kita sama dengan kulitas dokter di luar. Saya minta kepada semua dokter, agar kualitas pelayanannya ditingkatkan,” tutup Erzaldi.
Sementara itu, Alsen Arlan mewakili RSUP Persahabatan mengungkapkan, ini adalah momen terbaik. Pihaknya sengaja datang ke RSUD Soekarno membawa dokter – dokter ahli, untuk bisa sharing ke RSUD Soekarno.
“Lebih khusus lagi kita bisa berbagi wawasan dan pengetahuan. Kami akan melakukan Pelatihan Pengembangan Pelayanan, termasuk pengembangan operasi, baik itu Paru – paru maupun Jantung. Kami akan melakukan tahapan – tahapannya disini, karena di Pusat (Jakarta), kami hampir punya semua teknologi tercanggih, dan ini kita bisa kirim program dan tenaga ahli secara bergantian,” jelasnya.
Pihak RSUP Persahabatan, ditambahkan dia, akan membuat Pelatihan secara teknis, agar pasien tidak lari, baik itu keluar negeri atau Singapura. “Babel bagi kami sangat strategis dan berpotensi. Saya harap hubungan berlanjut, dan terus menjalin hubungan. Terima kasih kepada Pak Gubernur, untuk sambutan yang luar biasa ini,” ungkap dr Alsen Arlan.rill/(wa)