Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan kegiatan pertemuan Telaah Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tingkat Provinsi Babel Tahun 2019, yang berlangsung di Sun Hotel Pangkalpinang, Kamis (15/8/2019).
Dalam hal ini, Kepala BKKBN Babel Etna Estelita mengatakan bahwa pertemuan ini sangat strategis untuk mengetahui capaian program semester 1, dan evakuasi untuk langkah pelaksanaan program di semester 2, sehingga program kerja tahun 2019 dapat tercapai.
“Rata- rata kelahiran anak wanita usia subur di Babel 2,25. Bahkan masuk di posisi ketiga provinsi di Indonesia yang berhasil menekan laju angka pertumbuhan penduduk ini. Kendati begitu, masih ada kekurangan-kekurangan yang dibenahi,” kata Etna.
Oleh karenanya, melalui kegiatan selama dua hari ini, Etna menjelaskan, dibutuhkan masukan dari para peserta yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan se-Babel, Kepala BKKBN se Babel, dan instansi terkait lainnya.
“Saya juga mengimbau Kabupaten/kota yang kekurangan kontrasepsi, untuk segera koordinasikan ke BKKBN Babel,” ujarnya.
Lanjut Etna, kegiatan ini juga untuk mengevaluasi dan membandingkan realisasi kegiatan dengan capaian Output yang didapatkan selama 1 semester pada tahun 2019. “Untuk selanjutnua ditelaah dan dianalisa bersama guna penetapan strategi pelaksanaan kegiatan pada semester 2, Sehingga kontrak kinerja kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2019 bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan,” terang Etna.
Ia menambahkan, adapun masalah yang perlu dituntaskan segera yakni kehamilan yang tidak diinginkan cukup besar yaitu 21,8 persen dan ini diatas rata-rata nasional. Dan berdasarkan data statistik rutin bahwa diketahui capaian peserta KB baru sampai dengan bulan Juni 2019 sebesar 34,27 persen, seharusnya sudah mencapai 50 persen.
“Untuk itu kita perlu kerja keras, kerja cerdas, dan kerja nyata, tentu ini untuk mencapai target kinerja kita tahun 2019,” pungkas Etna.
Sementara itu, Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI, Hitima Wardani juga menyampaikan harapannya agar pihak-pihak terkait yang terlibat sebagai peserta kegiatan ini, untuk bisa berkontribusi memberikan masukan, dalam rangka pencapaian program kependudukan dan keluarga berencana, dan dalam rangka menghadapi Bonus Demokrafi.
Dijelaskan Hitima, adapun sasaran strategis dalam kinerja bkkbn yang mana harus mampu menurunnya angka kelahiran total Per Wus (15-49 tahun) menjadi 2,28 persen, meningkatkan pemakaian kontrasepsi modern menjadi 61,3 persen, dan menurunkan angka ketidak berlangsungan pemakaian kontrasepsi sebesar 24,6 persen, meningkatkan peserta KB aktif MKJP menjadi 23,5 persen, memenuhi kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi menjadi 9,91 persen, bertambahnya peserta KB aktif sebesar 772.753 Akseptor, serta terbentuknya kampung percontohan di 514 Kabupaten/Kota.
“Sasaran ini merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan program KKBPK pada tahun 2019, dan pencapaian sasaran tersebut merupakan bagian yang penting dan akan turut menentukan pencapaian sasaran pembangunan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga,” tuturnya.
Hima menambahkan, saat ini yang menjadi perhatian dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra kerja yakni sebanyak 14.282 desa menjadi program pembangunan daerah yang Holistik Danintegratif.
“Sehingga hal ini diperlukan regulasi tentang kampung KB agar memberi daya ungkit untuk intervensi yang terintegratif dari berbagai dinas terkait maupun OPD,” tutupnya.
Pembukaan kegiatan yang mengusung tema “Peningkatan Sinergitas Implementasi Program Kerja Provinsi dan Kabupaten/ Kota dalam Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga Berkualitas” ini, ditandai dengan Pemukulan Gong oleh Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah.(wa)