banner 728x90

Netizen Pertanyakan Keberadaan KJA Patin Kenari Pungguk

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

Oleh : Herdian Farid Effendi

KOBA, LASPELA – Banyak para netizen yang mempertanyakan keberadaan Kerambah Jaring Apung (KJA) Patin Kenari Pungguk yang dikelola oleh Pemuda Pancasila Kabupaten Bangka Tengah.

banner 325x300

Dari postingan yang dilakukan oleh Wahyu Firdaus dalam akun Facebook nya pada (29/07) lalu dengan caption “Dulu panen perdana bersama Bupati Bangka Tengah. Dan kini hanya tinggal kenangan??? Jangan tanyakan dimana dan kemana. Beda kepengurusan beda pula hasilnya, ternyata direspon oleh banyak netizen diantaranya meminta untuk diusut dan harus ada yang bertanggung jawab.

Menurut akun Andy Kurniawan “dak tau ngapelah” dalam menanggapi postingan tersebut sementara akun Wawan Setiawasyah “hilang tanpa jejak” sedangkan akun Ipank Ghozali “Tetap semangat Kawan, Lanjutkan” sedangkan akun Ibnu Saptono “dikasih tanggung jawab titipan aja enggak bisa.. apalagi dikasih jabatan dan dilanjutkan dengan permintaan Usut”

Lain halnya dengan akun milik Azenan Simon “biaselah urang Bangka anget-anget t*i ayam” yang ditanggapi oleh Purnama Giri “Waaw, Cerita yang penuh kenangan” sementara akun Bayu Anggara “Ya dulu kalau gak salah kerambah ikan itu atas nama Pemuda Pancasila sekarang bangkainya aja gak ada seperti hilang ditelan bumi. Bantuan pembuatannya menggunakan dana CSR PT. Kobatin, Siapa yang harus bertanggungjawab kalau seperti ini. jangan salah sasaran memberikan dana CSR.

Informasi yang berhasil dihimpun Laspela dari Wahyu Firdaus mengatakan saat ini kerangka Kerambah Jaring Apung (KJA) Pokdakan Patin Kenari Pungguk Kelurahan Berok Kecamatan Koba tidak tahu lagi dimana dan kami lama disuruh angkat kaki oleh Ketua Pemuda Pancasila, Debby Haryanto dari Pungguk.

“Saat ini kami tidak tahu lagi kemana KJA itu berada karena setelah kami disuruh angkat kaki dari sana semuanya sudah hilang dan pondok pun sudah hancur sepertinya sengaja dirusak oleh orang tak bertanggung jawab,”ungkap Wahyu Jum’at,(09/08/2019).

Ia melanjutkan KJA ini merupakan bantuan dari CSR PT. Kobatin pada Maret 2018 ditambah bantuan 10 ribu benih lele dan nila, ditambah 3.000 benih lele yang dibeli oleh Pokdakan

“Kini semuanya sudah lenyap tak bersisa bahkan menurut informasi terakhir, diduga KJA telah dijual kepada salah satu warga,”terangnya.

Ditambahkannya ada beberapa aset yang telah diamankan karena dikhawatirkan hilang karena akan berganti kepengurusan.

Hal senada disampaikan Ansori setelah disuruh pergi dari sana dirinya sempat merasa kecewa dan sedih karena perjuangan untuk bertahan disana jatuh bangun tapi kini semuanya hilang tanpa bekas.

“Saya sempat drop saat keluar dari sana, jujur saja perjuangan saya bersama teman-teman sangat berat tapi kita berusaha bertahan sekuat tenaga untuk tetap membudidaya ikan disana dan dibantu oleh penyuluh perikanan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Bateng,”kenangnya.

Sampai berita ini diturunkan Ketua Pemuda Pancasila Bateng belum bisa dihubungi.(hfe)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version