Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan memprediksikan musim kemarau tahun ini lebih panjang dari tahun lalu.
“Untuk tahun ini diperkirakan musim kemarau ini lebih panjang dibandingkan dengan tahun 2018 lalu, sehingga dengan informasi ini kita harapkan masyarakat bisa menyesuaikan,” ujar Carles Kepala Stasiun Meteorologi kelas III HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan, Rabu(07/08/2019).
Selanjutnya ia katakan, agar masyarakat bisa mensiasati musim kemarau yang cukup panjang tersebut, termasuk para patani perkebunan.
“Normalnya pun kalo sudah masuk bulan juli, Agustus itu memang curah hujannya kurang, hanya saja curah pada tahun ini agak lebih sedikit ketimbang tahun lalu, secara krimatology nya begitu,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, musim hujan diperkirakan akan masuk sekitar akhir September mendatang.
Suhu yang begitu panas di musim kemarau ini, lanjutnya sangat rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan untuk itu masyarakat harus waspada.
“Dan kita berharap sebenarnya jangan sampai ada kebakaran di bulan kemarau yang lumayan panjang ini, tapi memang efek dari musim kemarau ini ya kebakaran, tapi kalau bisa kita waspadai,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, dengan adanya kebakaran tersebut jika skala yang sudah besar nantinya akan menyebabkan permasalahan dengan penerbangan.
“Pengaruhnya itu tadi dengan penerbangan, itu sangat berpengaruh karena itu mengurangi jarak pandang, ya kita berharap jangan seperti itu lah, dan untuk penerbangan sekarang masih aman,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, untuk keadaan di laut sudah memasuki angin barat dengan tinggi gelombang yang sudah cukup tinggi.
“Perkiraan gelombang itu paling tinggi 1,5 M, itu kan signifikan ya, rata-ratanya dan maksimum bisa mencapai 2 M,” pungkasnya. (din)