Oleh: Jon Piter Wartawan Laspela
KOBA, LASPELA- Komisi D DPRD Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bangka Tengah(Bateng) dalam rangka koordinasi dan konsultasi untuk mencari format solusi, serta mencari kiat- kiat untuk mendapat penghargaan Nirwasita Tantra yang telah diraih Kabupaten Bateng.
Penghargaan yang diraih oleh Bateng merupakan sebuah komitmen yang kuat dari pemerintah Kabupaten Bateng dalam menata lingkungan dengan menyusun Dokumen Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah, dan merupakan dukungan dari seluruh masyarakat Bateng.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, A. Syarifullah Nizam, menyampaikan bahwa kebijakan Pemkab Bateng dalam penanganan lingkungan sudah dilaksanakan dengan mengoptimalkan sistem pelayanan persampahan dan bank sampah, lahan bekas tambang menjadi lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan kolong bekas tambang untuk budidaya ikan, kolong bekas tambang menjadi tempat wisata, kolong bekas tambang menjadi Sistem Penyediaan Air Minum(SPAM),
“Inovasi yang telah dilakukan Kabupaten Bateng dalam Nirwasita Tantra yaitu pengolahan pupuk kompos balok, lahan eks. Tambang di darat untuk usaha budidaya bawang merah, cabe, dan nanas, kolong sebagai sumber air baku, wisata kolong biru, dan tambak budidaya ikan, serta lainnya,” ujar Syarifulah Nizam dalam membacakan sambutan Bupati Bateng, H. Ibnu Saleh, di Ruang VIP Bupati, Senin(5/8/2019).
Ketua rombongan selaku ketua komisi D DPRD Kabupaten Batang, H. Tofani Dwi Arieyanto, beserta rombongan mengucapkan terima kasih kepada Bupati beserta jajarannya atas sambutannya yang telah diberikan,
“Adapun maksud dan tujuan kami dalam kegiatan ini adalah untuk mengetahui isu- isu prioritas, dan isu lingkungan dalam meraih Nirwasita Tantra di Kabupaten Bateng.” Terang Tofani.
Diskusi ini merupakan awal dari pencarian solusi untuk mengembalikan fungsi kawasan di daerah Kabupaten Batang yang telah rusak akibat kegiatan penambangan maupun kegiatan lainnya di Provinsi Jawa Tengah, sehingga lingkungan yang baik dan hutan lestari dapat dinikmati oleh generasi penerus di masa mendatang. (Jon)