Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Tak hanya Ngarak Telok Serujo, Event Pariwisata CoE Toboali City On Fire (TCOF) season 4 juga menampilkan fashion carnival yang dilaksanakan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (28/7).
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat lebih memperkenalkan budaya dan adat istiadat daerah ini keluar daerah,” kata Bupati Bangka Selatan Drs. H. Justiar Noer di sela-sela pembukaan fashion carnival TCOF season 4.
Ia mengatakan peserta fashion carnaval yang diikuti sekitar 55 orang dari masyarakat lokal dalam maupun luar daerah dengan mengusung tema ‘Unforgetable Taste’ atau cita rasa legendaris yang bermaksud menampilkan cita rasa budaya yang luar biasa di Toboali.
“Toboali Fashion Carnival dikemas sedemikian rupa sehingga berbeda dengan carnival-carnival lainnya yang menjamur di Indonesia, melalui kegiatan ini kami menampilkan kekayaan budaya dan tradisi lokal untuk digarap melalui kreatifitas para seniman sekaligus memberikan potensi kreatif di daerah untuk berkarya dan membawahi ide ide yang luar biasa,” katanya.
Ia mengungkapkan event pariwisata TCOF sesi 4 yang telah bersalngsung sejak 25-28 Juli 2019 ini telah menjadi icon kebanggaan dan acara yang ditunggu tunggu, baik oleh wisatawan maupun masyarakat yang ada di Bangka Belitung.
Rangkaian kegiatan telah berlangsung beberapa hari ini, menunjukkan antusiasme yang sangat besar melibatkan bikepacker, beberapa komunitas seperti sepeda, Fotografi dan Touring.
Selain itu, para bloger, seniman dan budayawan dalam berbagai festival seni dan budaya serta masyarakat dari berbagai suku bebaur guna memperkaya makna dan misi dari penyelenggaran event wisata nasional ini.
Ia juga mengatakan untuk membangun wajah pariwisata yang ada di Bangka Selatan pihaknya menyadari masih banyak tugas besar yang harus dilaksanakan.
“Kami berharap melalui event event yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperkenalkan dan mempublikasika. Destinasi Wisata Bangka Selatan dan menjadi ujung tombak kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, pembangunan pariwisata berkelanjutan yang sesungguhnya tidak hanya semata untuk tujuan ekonomi, namun juga mencakup aspek aspek kehidupan lain, terutama pelestarian budaya dan kesadaran untuk menjaga alam serta lingkungan.
“Saya sebagai kepala daerah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat bekerjasama memaksimalkan potensi besar pariwisata, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” sebutnya. (Pra)