Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Kepulauan Bangka Belitung berikan
sosialisasi pengenalan POLTEKIM (Politeknik Imigrasi) dan DPRI (Dokumen Perjalanan Republik Indonesia) kepada siswa SMKN 2 Tanjungpandan, Kamis(25/07/2019)
Kepala Divisi Keimigrasian Kepulauan Bangka Belitung Eko Budianto mengatakan pihaknya menggelar 2 materi sosialisasi di SMKN 2 Tanjungpandan tersebut, diantaranya pengenalan Politeknik Keimigrasian dan mengenai Paspor.
“Kita ada 2 materi sosialisasi, dan kenapa kita pilih SMK karena memang sekolah siap kerja, intinya bahwa mereka akan bekerja, karena tidak menutup kemungkinan mereka setelah lulus akan mendaftar Politeknik, Akademi Kepolisian dan Tentara dan segala macamnya, nah dan juga di Indonesia ini ada Politeknik Keimigrasian,” jelasnya.
Sosialisasi ini terinspirasi karena masih sedikit putra dan putri daerah Bangka Belitung yang menjadi pejabat Imigrasi atau sekolah di POLTEKIM.
“Saya berharap dengan sosialisasi dan pemahaman ini, maka mereka akan terbuka wawasan serta bertambah kader daerah menjadi bagian dari pejabat imigrasi,” jelasnya.
Keunggulan sekolah Politeknik Imigrasi ini sama dengan sekolah atau pendidikan kedinasan yang lain, namun lebih fokus ke bidang Keimigrasian.
“Yaitu tidak membayar sendiri dan semua ditanggung ikatan dinas dan dibiayai oleh negara, dan ketika tingkat dua mereka sudah mendapat gaji dan tingkat tiga mereka sudah menjadi PNS, dan kita fokus ke bidang keimigrasian dan penempatannya selain di Indonesia juga ada di luar negeri,” jelasnya.
Kemudian terkait sosialisasi paspor diberikan ke SMK ini, karena SMK merupakan sekolah siap kerja, tidak menutup kemungkinan untuk sekolah atau bekerja di luar negeri.
“Nah itu lah yang perlu dipahami apa itu paspor, karena paspor dokumen perjalanan memang diakui negara lain sebagai legalitas yang bersangkutan,” katanya.
Sementara itu Kepala SMKN 2 Tanjungpandan Iswandi menyambut baik dengan adanya kegiatan tersebut, karena dengan hal itu sangat bermanfaat untuk pengatahuan keimigrasian.
“Saya menyambut sangat baik, bagi kami suatu kehormatan, karena kalau SMK itukan lulusannya bekerja, nah bekerja itu jangan hanya di negara kita atau dikampung kita sendiri, kedepan kita harus bersaing,” katanya.
Siswa yang hadir dalam sosialisasi ini terdiri dari perwakilan kelas 10 dan kelas 11, karena mereka masih ada waktu untuk berfikir atau merenung menentukan bayangan mereka setelah lulus sekolah ini.
“Apalagi disampaikan ada politeknik keimigrasian yang menerima lulusan SMA dan SMK untuk melanjutkan, dan nantinya mengisi tenaga kerja di Kantor Imigrasi ya, dan saya sangat berterima kasih mau memberikan informasi ini,” jelasnya.