Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Toni Purnama mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan oknum polisi Polres Bangka Selatan (Basel) terhadap seorang santri yang terjadi beberapa waktu lalu di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
“Kami mengecam keras, karena anak itu kan generasi kita, anak dibawah umur lagi, itu arogansi dari aparat,” kata Toni kepada negerilaskarpelangi.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/7/2019).
Menurut Toni, aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat tersebut telah mencoreng marwah lembaga kepolisian. “Ini mencoreng martabat kepolisian, institusi yang memang sekarang yang tengah penegakkan hukumnya kuat di tingkat nasional,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia meminta kasus penganiayaan tersebut segera diproses secara hukum dan pelaku penganiayaan diberikan sanksi yang tegas. “Kita minta seluruh jajaran dari Polres, dan Kapolda berkoordinasi untuk secepatnya diberikan semacam sanksi yang tegas dengan peraturan yang berlaku, apalagi ada Undang-Undang Perlindungan Anak,” pinta Toni.
“Selain itu juga, kita minta jangan pandang bulu, ini kan menyangkut hak asasi juga, anak sekecil itu masak diseret,” tambahnya.
Seperti diketahui, seorang oknum anggota Polres Basel diduga telah melakukan penganiayaan terhadap anak SD yang sedang mengaji di TPA Al-Istiqomah di Toboali beberapa waktu lalu. Aksi tidak terpuji itu dilakukan oleh pelaku karena dirinya merasa tidak terima anaknya inisial FI diganggu oleh korban DI (9) sehingga terjadilah aksi kekerasan tersebut.(wa)