SUNGAILIAT,LASPELA — Sebanyak 40 anak ditemukan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka berada di warung internet (warnet-red) pada jam malam.
Temuan tersebut didapat saat Plh DL2KBP3A, Boy Yandra beserta jajarannya melakukan pengawasan di tiga warnet yang ada di sungailiat kamis (18/07/19) malam lalu.
“Semalam kami melakukan pengawasan ke tiga warnet dan mendapati 40 anak usia pelajar bermain warnet dan game online diatas jam sembilan malam,” ungkapnya, Sabtu (20/07/19)
Anak-anak tersebut kemudian didata dan didapati beberapa diantaranya merupakan anak yang putus sekolah dengan alasan orang tuanya tidak memiliki biaya.
“Sebenarnya kalau soal biaya bukan jadi halangan, pemerintah bisa bantu. Kita ada bantu anak yang tidak mampu dan sampai saat ini sudah dua tahun sekolah terus,” tambahnya.
Selain itu ia juga akan menyurati pihak sekolah agar guru BK anak-anak tersebut dapat memberi pengawasan lebih saat di sekolahnya masing-masing.
“Diantara anak-anak ini ada juga yang belajar disalah satu sekolah favorit. Warnet-warnet itu sudah kita lihat dulu sebelumnya, bahkan ada yang buka dari pagi sampai ke pagi lagi, kita tidak mau menutup rejeki orang tapi tetap harus ikuti aturannya juga,” terang Boy.
Saat melakukan kegiatan itu, ia juga sempat menemukan minuman beralkohol didekat anak-anak yang bermain game online di salah satu warnet.
Boy mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk melindungi anak-anak di kabupaten bangka dari bahayanya eksploitasi anak dari dunia maya yang saat ini sedang marak.
“Kita mencegah agar anak-anak kita tidak terpengaruh ekspolitasi anak seperti perdagangan anak melalui online,” pungkasnya.
Boy juga meminta peran orang tua agar lebih aktif dalam menjaga dan mengawasi anak-anaknya.
“Kita minta peran orang tua juga harus lebih aktif, soalnya kita dapati uang yang beredar tiap harinya di warnet itu dari tiga ribu hingga 30 ribu per anak, tentunya itu dikasih orang tua,” tutupnya. (mah)