Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Desa Cupat, Martaridi menegaskan bahwa masyarakat Desa Cupat menolak keras jika harus ada pertambangan bauksit di desa tersebut.
“Hal ini dikarenakan masyarakat Desa Cupat merasa trauma jika harus ada aktivitas pertambangan di desa mereka,” kata Martaridi usai audiensi dengan DPRD Provinsi Bangka Belitung, Kamis (18/07/2019)
Martaridi menyampaikan, hal itulah yang mendasari Desa Cupat menolak keras jika harus ada pertambangan bauksit di desa mereka.
“Disini saya contohkan pada tahun 2008 desa tetangga mereka sempat terpecah dikarenakan pro dan kontra terkait pertambangan bauksit tersebut,” untuk itu lah mereka (warga Desa Cupat-red) datang ke DPRD Babel ini untuk menyampaikan aspirasi mereka bahwa menolak keras jika ada pertambangan bauksit,” tegasnya.
Menurut Martaridi tanpa izin, dan tanpa sepengetahuan warga PT Kentjana Sakti Indonesia (PT KSI), juga sudah pernah mengambil sample dari desa tersebut.
“Sehingga saya dan warga Desa Cupat merasa perlu bergerak lebih cepat, dengan mendatangi DPRD Provinsi Babel untuk menyampaikan aspirasi mereka yang sudah mereka bahas sebelumnya pada saat musyawarah desa, hari Jumat (12/07/2019) lalu,” tutupnya.(wa)