Bulan Terang Produksi Ikan Asin Terpaksa Berhenti Sementara

Oleh: Andini Dwi Hasanah

SIJUK, LASPELA– Rumah produksi ikan asin di desa Tanjung Binga, kecamatan Sijuk terpakasa harus terjeda sejenak dikarenakan sedang mengalami bulan terang tak ada Nelayan yang melaut.

Rita adalah salah satu warga yang mengolah ikan asin di belakang rumahnya, mengatakan setiap harinya ada dua bagan ikan masuk yang siap ia kelola setiap harinya.

Numun sudah dua hari belakangan ia katakan produksi ikan asin terpaksa harus berhenti dikarenakan bulan terang.

Tampak sepi memang, tak heran mayoritas masyarakat Tanjung Binga berpenghasilan sebagai Nelayan dan produksi ikan asin di setiap rumah, Ketika bulan terang seperti ini produksi rumahan rata-rata tutup buku dan libur sementara, tinggal tersisa di atas bagan jaring-jaring alas penjemuran ikan asin.

“Biasanya produksi setiap hari, cuma ini sudah memasuki bulan terang jadi kita tutup buku dulu, Nelayan tak ada yang melaut,” Uajarnya saat di temu Laspela, Jum’at(19/07/2019)

Ia mengatakan, paling tidak baru bisa berproduksi lagi sekitar 4-5 hari lagi, Para Nelayan baru bisa turun melaut kembali.

“Paling nanti nelayan turun minggu, dan ikan masuk ke kita baru senin, baru bisa kita jalan lagi produksinya,” ungkapnya

Selanjutnya ia mengatakan biasanya ia produksi hingga puluhan ton ikan asin jika memang sedang banjirnya ikan di laut. dengan harga rata-rata penjualan 7 ribu rupiah saja perkilogram nya.

“Kalau sedang banjir ikan, biasanya murah hanya 7ribu saja, tapi kalau lagi sedikit agak lebih naik jadi 17ribu rupiah perkilogram nya,” ungkap Rita

Ikann asin yang Rita produksi berbagai macam jenis ikan, mulai dari Laisi, Teri, hingga Tamban yang di produksi memakan waktu 2-3 hari proses penjemuran.

“Kadang sampai puluhan ton kita hasilkan tiap harinya, bulan kemarin seperti itu memang sedang banyak ikan,” tambahnya

Ia jugga mengatakan dengan cuaca yang sekarang belum memasuki musim hujan kwalitas ikan yang di hasilkan semakin bagus. (din)