Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNG PANDAN, LASPELA- Belitung memang terkenal dengan pantainya yang indah, batuan granit dan hamparan pasir putih yang halus, Tapi Belitung sedang menjajakan destinasi wisata terbaru yang tidak melulu tentang pantai.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan Belitung tidak lagi hanya bicara masalah pantai saja, namun banyak sekali destinasi wisata baru yang masih di kembangkan.
“Sawah perepat, membatik, melukis, menjemur ikan asin, dan banyak lagi, jadi Belitung tidak lagi di kenal hanya dengan Pantai nya yang indah saja, itu yang mau kita dorong” jelas Isyak.
Isyak mengatakan wisata yang seperti ini sebenarnya banyak sekali diminati oleh wisatawan dari manca negara.
“Seperti Desa Perepat, mereka bingung mereka tidak punya pantai gimana mau jadi desa wisata, saya jawab tidak selalu pantai, mereka punya Sawah Agrotourism yang di kelilingi oleh bukit, sambil makan di sawah, sambil bermain di sawah. Jadi ada jaualan paket wisata seperti itu, itu yang harus kita kembangkan,” paparnya
Ia memisalkan seperti orang Singapore yang rela membayar mahal untuk berlibur ke Thailand karena ingin berwisata yang memiliki banyak pengalaman, seperti melukis, belajar menanam.
“Seperti itu, belajar menanam menggale, mencabutnya, terus menggoreng sendiri, kita gabungkan dengan paket wisara, dan itu tourism yang tidak selalu pantai,” jelasnya.
Lebih lanjut ia ingin merubah maindset Dinas dan orang-orang yang selalu bilang wisata selalu jualan pantai yang indah di Belitung.
“Jualan experient itu yang benar, bagimana membuat ikan asin, dari tahapan awal sampai akhir seharian itu, nanti kalau sudah jadi boleh di bawa pulang, yang begini begini yang harus kita buat,” pungkasnya.
Ia juga mengatakan penurunan wisatawan yang berkunjung ke Belitung juga di sebabkan karena kejenuhan terhadap wisata di Belitung.
“Kita tidak bisa lagi jualan wisata yang biasa-biasa aja, itu yang bikin kita gagal, penurunan kunjungan wisatawan juga bukan hanya tiket mahal tapi juga karena kejenuhan terhadap Belitung, harus kita akui itu. Kalau kita tidak segera berbenah, tingkat kejenuhan ini akan sampai pada titik yang paling rendah,” Ungkapnya. (din)