Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Dinas Lingkungan Hidup(DLH) kabupaten Belitung gelar Bimtek Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Masyarakat (Pengelolaan sampah berbasis 3R) selama tiga hari, yang dilaksanakan di Graha Resto Tanjungpandan, Rabu(17/07/2019).
Armawati Caniago Direktur Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Kota Medan selaku pengisi materi dalam kegiatan tersebut mengatakan akan ada pengenalan masalah bahaya sampah, juga mekanisme pengelolaannya.
“Akan ada tahap pengenalan apa itu sampah, bahayanya seperti apa, dan mekanisme pengelolaannya, mulai dari sampah rumah, dana akan kita ajarkan nanti daur ulang, bank sampah dan pengomposan,” Jelas Armawati
Ia mengatakan kegiatan ini di fokuskan bagaimana warga bisa memilah sampah sendiri di rumah masing-masing, sehingga bisa menggurangi masalah sampah yang menjadi beban di TPA.
“Kita berharap sesuai dengan terget kebijakan strategi daerah, setiap daerah harus mengurangi 30% sampahnya yang kembali ke TPA, artinya kan 30% ini sudah di kelola di rumah masing-masing,” katanya
Menurutnya sampah ini adalah sebuah masalah tetapi juga menjadi potensi besar untuk energi terbarukan jika benar-benar di kembangkan dan dikelola dengan baik.
“Yang jelas kita ingin sampah ini bermanfaat, baik bagi masyarakat atau pun pemerintah melalui PAD nantinya,” ujarnya.
Selanjutnya ia mengatakan hal yang terpenting pertama sekali adalah merubah maidnset pola pikir masyarakat bahwa sampah adalah sebuah masalah tetapi menjadi peluang investasi yang sangat menarik.
“Ini menarik, Belitung kotanya termasuk bersih, cuman Belitung akan tumbuh terus menjadi kota wisata siapun bisa datang namun jika tidak dibangun kesadarannya maka potensi- potensi Belitung akan ternodai oleh sampah,” tuturnya
Edi Usdianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup(DLH) kabupaten Belitung mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mebangun kesadaran, mengubah prilaku dan meningkatkan keterampilan.
“Memberikan pemahaman kepda masyarakat tentang pengelolaan sampah 3R, juga mengenalkan kepada masyarakat pengelolaan sampah menjadi kerajinan yg bernilai ekonomis” ungkapnya
Pria yang kerap di sapa Edu ini juga mengatakan agar para peserta yang di ikuti oleh tujuh kelurahan yang ada di Kabupaten Belitung tesebut, agar dapat menyimak apa yang disampaikan.
“Agar nantinya mereka mampu mengelola sampah sendiri di rumah masing-masing,” tutupnya. (din)