Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNG PANDAN, LASPELA– Hingga saat ini ada 50 Siswa SMAN 1 Tanjungpandan yang dinyatakan lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019, kemungkinan akan terus bertambah.
“Sampai tadi pagi 50 orang, informasi masih ada yang belum lapor, kemungkinan tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya,” kata kepala sekolah SMA 1 Tanjungpandan Haryanto saat ditemui Laspela (11/07/2019).
Haryanto mengatakan pihaknya memperediksi siswanya yang lolos SBMPTN tahun 2019 akan menurun dibandingkan tahun 2018, kalau mereka melihat dari hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
“Tidak kebayang akan sebanyak ini, prediksi kami tahun ini bakal lebih rendah dari tahun kemarin, karena kita berpatokan pada SNMPTN, namun ternyata naik,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan sejauh ini kiat kiat sekolah dalam menciptakan atau menghasilkan lulusan sekolahnya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu selalu melakukan tes psikologi kepada siswanya.
“Kami di sekolah biasa melakukan tes psikologi untuk mengarahkan anak kemampuan kearah mana ketika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, setiap tahun dilakukan pertama dikelas 10 dan dikelas 12 tes lagi untuk mengarahkan mereka,” paparnya.
Ia juga berpesan kepada siswanya yang berhasil lulus SBMPTN tahun 2019, kata dia agar kesempatan tersebut dapat diambil, jangan sampai tidak ambil, karena akan berdampak kepada adik tingkat mereka yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi lewat SBMPTN nantinya.
“Jangan sampai ada yang mundur, resikonya bisa ada black list untuk adik-adik kelasnya nanti, serta tingkatkan prestasi karena ini akan menjadi nama baik sekolah,” terangnya.
Salah satu siswa SMAN 1 Tanjungpandan yang lulus SBMPTN Arry Aditsya Yoga mengatakan dirinya tidak bisa mengambarkan kegembiraannya, ketika dirinya mengatahui bahwa dirinya lulus SBMPTN dan masuk di Universitas Udayana Bali.
“Ekspresi saat aku mengetahui bahwa dinyatakan lolos mungkin tak bisa digambarkan, percampuran antara sedih karena harus menghadapi tantangan baru dan menjaga nama baik almamater SMA bahkan Belitung dan Senang karena sudah satu langkah menuju mimpi yang diinginkan,” terangnya.
Setelah sebelumnya kata Arry, dirinya merasa pesimis melihat kuota yang dibuka sangat berbading terbalik dengan pendaftar yang ikut SBMPTN memilih Universitas Udayana dan jurusan antropologi .
“Sebenarnya agak pesimis sih soalnya daya tampung hanya belasan orang dari seratusan pendaftar, tapi karena perjuangan dibalik SBMPTN itu aku memang udah siap jadi tinggal do’a aja,” jelasnya. (din)