Pendaki Termuda Asal Babel Berhasil Taklukan Semeru

SUNGAILIAT, LASPELA – Luqman Hawari pendaki termuda asal Bangka Belitung (Babel) berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa, yakni puncak Semeru dengan ketinggian 3.676 Mdpl.

Luqman yang lahir pada 13 September 2011 silam, adalah anak pertama dari pasangan suami-istri Dwi Harisman dan Sulastri. Luqman berangkat dari kediamannya di Opas Indah pada tanggal 3 Juli 2019 lalu.

Dwi, ayah dari Luqman menceritakan, pendakian Ia bersama Luqman dimulai pada tanggal 6 Juli 2019, yang didampingi 24 pendaki senior Forum Komunitas Pencinta Alam (FKPA) Babel. ”Pendakian ini dilaksanakan dalam rangka menjadi pendaki termuda asal Babel yang bisa mendaki gunung tertinggi di pulau Jawa itu,” jelas Dwi kepada wartawan laspela Rabu (10/07/2019).

Saat ini luqman bersekolah di SD 4 Pangkalpinang, dalam kesehariannya memang menggemari pendakian dan camping. Sang ayah pun sering menghabiskan waktu liburnya berkemah dan bertualang bersama luqman dan rekan-rekan FKPA Babel.

Walaupun sempat ditutup selama 4 bulan, jalur pendakian Gunung Semeru kembali dibuka pada Mei 2019 lalu dengan batas pendakian hingga Kalimati.

Dwi menyampaikan, setelah menempuh 3 hari perjalanan tepatnya pada hari Selasa, 9 Juli 2019, Luqman dan tim pendakian berhasil menginjakkan kakinya di Kalimati Gunung Semeru tepat pada ketinggian 2.700 Mdpl.

“Untuk seumur Luqman, saya sebagai orang tua ikut bangga atas kemampuannya melakukan pendakian ke gunung tertinggi di pulau Jawa ini, dan luqman pun sebelumnya sudah pernah menaklukan gunung prau di dieng,” tuturnya.

Hal tersebut juga ditambah situasi suhu dingin ekstrim yang mencapai -7°c (celcius), ditambah lagi perjalanan yang menempuh waktu 3 hari 2 malam. ”Saya bangga juga, karena tidak terpancar raut letih diwajah Luqman,” sambungnya.

Rasa bahagia dan senang juga terpampar diwajah bocah penakluk Semeru ini, saat menyadari dirinya berhasil mencapai Kalimati selasa lalu. “Dia sempat bicara, hari ini Mahameru, besok-besok Luqman mau ke gunung-gunung tinggi lain di Indonesia,” tutup Dwi. (mah)