Bangka Belitung Memasuki Musim Kemarau

Oleh: Jon Piter Wartawan Laspela

KOBA, LASPELA- Kepala Stasiun Klimatologi Kelas IV Koba, Reslen Puadi, mengatakan bahwa Analisis Musim Hujan untuk Dasarian III Juni 2019 adalah hampir seluruh wilayah Bangka Belitung(Babel) mendapatkan curah hujan kurang dari 50mm/ dasarian.
Monitoring terhadap perkembangan musim kemarau menunjukan bahwa wilayah Babel telah memasuki musim kemarau.
Secara normal, musim kemarau di Babel diperkirakan berlangsung sampai Bulan September dengan puncak musim kemarau terjadi di Bulan Agustus.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas IV Koba, Reslen Puadi, mengatakan bahwa Wilayah Bangka Belitung sudah memasuki musim kemarau,
“Jika kita lihat data analisis musim hujan untuk dasarian III Juni 2019 maka kita ketahui bahwa hampir seluruh wilayah Babel mendapatkan curah hujan kurang dari 50mm/ dasarian.
Prakiraan musim kemarau 2019 bersifat normal, dan puncaknya akan terjadi di Bulan Agustus,” ujarnya, Senin(8/7/2019).

Secara normal, ia melanjutkan bahwa musim kemarau di Babel akan berlangsung sampai Bulan September, dan kecendrungan akhir tahun berpotensi terjadi El Nino lemah yang artinya daya pengaruhnya terhadap suhu permukaan laut dan kemudian iklim di Indonesia terbilang lemah.

Reslen menambahkan bahwa musim kemarau harus disikapi masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan akan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan,
“Karena sekarang ini kita sudah memasuki musim kemarau, jadi saya menghimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan yang cendrung meningkat.
Musim kemarau juga akan mengurangi ketersediaan air tanah atau kelangkaan air bersih, sehingga masyarakat sebaiknya menggunakan air bersih dengan lebih bijaksana,” sarannya.

“Masyarakat juga hendaknya memilih pola tanam yang tepat untuk musim kemarau, serta mempersiapkan sistem irigasi yang memadai agar hasil pertanian tetap optimal di musim kemarau ini,” sarannya lagi.