Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA –Aktivis nelayan Bangka Selatan (Basel) Kodi Midahri kecewa dengan penegak hukum di Basel, pasalnya adanya aktivitas illegal puluhan kapal trawl di perairan Toboali semakin menyisir ke pinggir pantai di Basel yang artinya tidak terlihat aktivitas trawl ini akan berhenti bahkan terkesan dibiarkan aparat hukum.
Ia juga mengaku miris dengan adanya aktivitas kapal trawl ilegal ini yang diyakini sudah tiga kali kapal trawl merusak jaring nelayan tradisional, meski jaring yang rusak diganti oleh pemilik trawl.
Menurut dia, dirinya sudah berulang kali menyampaikan aktivitas trawl, compreng serta TI Apung ke Polres Basel namun sampai hari ini aktivitas illegal tersebut tidak ada tanda-tanda untuk berhenti.
“Parah jika begini terus, bagaimana tindakan aparat hukum, TI Apung dan trawl jelas melakukan pelanggaran yang serius, jadi menunggu apalagi tindakan aparat hukum terhadap aktivitas trawl, pemilik trawlnya sudah tahu, aktivitas kapal trawlnya ada, tapi tidak ada tindakan apapun,” sebutnya.
Oleh karena itu, Ia menambahkan nelayan Basel berencana untuk menggelar aksi damai serupa dengan mempertanyakan sejauh mana keseriusan Polda, DPRD serta Pemprov Babel menertibkan aktivitas illegal kapal trawl ini.
“Kita berencana menggelar aksi serupa, mempertanyakan kepada Polda Babel, DPRD Babel, Pemprov Babel, Pemkab Basel dan Polres Basel, bagaimana keseriusan tim terpadu dalam menertibkan aktivitas illegal ini,” tukas Kodi.
Dan apabila aksi ini kembali bergulir, tuntutan para nelayan tradisional tetap sama dengan aksi yang dilakukan nelayan Basel beberapa waktu lalu di Polda, DPRD dan Kantor Gubernur Babel, yakni Nelayan mendesak aktivitas trawl serta compreng segera ditertibkan.(Pra)