SUNGAILIAT, LASPELA – Pemkab Bangka mulai melakukan transformasi sektor pertambangan timah beralih ke pariwisata.
Bupati Bangka, Mulkan mengatakan banyaknya bekas pertambangan khususnya di Kab.Bangka turut merusak alam yang sudah lama mengeruk biji timah.
“Tidak ada tambang yang tidak merusak alam, baik di darat maupun di laut tetap saja merusak,” ungkap Bupati.
Keputusan tersebut diambil mengingat kontrak karya timah di darat hanya sampai tahun 2025 dan di laut hingga tahun 2027.
“Timah ini tidak bisa diperbaharui karena ini memang anugerah dari tuhan. Jadi nanti timah ini habis, perekonomian kita juga akan anjlok. Untuk itu kami harus bertransformasi ke pariwisata,” terangnya.
Meskipun begitu ia juga mengatakan adanya pertambangan timah di Bangka cukup membantu dalam pembangunan daerah terutama pendidikan salah satunya berdirinya Polman Babel yang ada di Sungailiat.
“Positifnya adanya timah ini, polman bisa berdiri. Jadi masyarakat Bangka saat itu bisa melanjutkan sekolah tanpa harus keluar daerah lagi. Selain itu nenek moyang kita kerja juga dari timah sampai bisa menyekolahkan kita sampai menjadi orang,” terang Mulkan.
Ia juga mengingatkan bahwa timah juga merupakan salah satu komoditas penyumbang devisa terbesar di Indonesia sehingga dampak adanya timah bisa dirasakan ke seluruh negeri.
“Jadi kita jangan berpikir negatif tentang adanya penambangan timah tapi kita lihat dampak positifnya yakni timah kita ini turut menyumbang dalam pembangunan negara,” imbuh Mulkan.(mah)