Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – General Manager PLN Babel, Abdul Mukhlis menyampaikan ada 53 persen stakeholder mengakui bahwa saat ini layanan yang diberikan oleh PLN Babel sudah responsif dan cepat.
Hal ini nampak dari feedback yang diberikan stakeholder kepada PLN dalam kegiatan multi stakeholder forum yang digelar PLN di ballroom Sahid Hotel, Pangkalpinang, Rabu (26/6/2019).
Ia mengatakan, layanan responsif dan cepat dipilih oleh responden sebagai kelebihan tertinggi yang dimiliki PLN Babel saat ini menyusul berikutnya adalah kondisi sistem kelistrikan yang surplus (13%) dan listrik jarang padam (8%).
“Adapun untuk kekurangan yang harus diperbaiki oleh PLN Babel saat ini, sebanyak 37 persen responden mengatakan masih terjadi padam gangguan, disusul 20 persen responden memberi penilaian mengenai tarif listrik, dan 15 persen responden mengatakan kurang adanya sosialisasi,” ujar Mukhlis.
Lanjut Mukhlis, dari aspek harapan, sebanyak 40 persen responden berharap PLN meningkatkan layanannya, 31 persen responden berharap tidak ada lagi gangguan listrik. Lebih dari 13 persen responden memberikan saran agar PLN dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat.
“Berangkat dari masukan-masukan tersebut maka PLN Babel membuat resolusi 2019 yakni menurunkan frekuensi gangguan listrik di bawah lima menit dan meningkatkan sosialisasi kelistrikan kepada pelanggan,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut PLN mengundang seluruh stakeholder PLN yang terdiri atas Pemerintah Daerah, Penegak Hukum, Pelanggan, Tokoh Masyarakat, Media Massa, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Di sana stakeholder yang hadir diberi empat buah sticky notes dengan warna berbeda. Peserta diminta menuliskan kelebihan PLN untuk sticky notes warna hijau, kelamahan untuk warna merah, harapan (warna oranye), dan saran (warna kuning). Setelah itu, sticky notes ditempelkan pada pohon harapan untuk direkapitulasi oleh panita.
Serta kegiatan tersebut ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama oleh para peserta terkait dukungan terhadap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, pelayanan publik berintegritas dan keselamatan ketenagalistrikan.(wa)