MUNTOK, LASPELA – Di tengah ramainya arus mudik angkutan lebaran di pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, beberapa waktu lalu tak banyak yang tahu bahwa salah satu punggawa yang mengawaki jetfoil Ekspres Bahari yang membawa pemudik adalah seorang gadis berparas manis.
Dia adalah Dinda Nadia Ningtyas, gadis berparas manis kelahiran palembang 27 tahun lalu ini adalah salah satu dari sekian ribu wanita Indonesia yang memilih pelaut sebagai profesinya.
Alumni SMK Pelayaran Panggali Nusantara Palembang ini mengatakan, awalnya dirinya memilih profesi ini kerena ingin berkeliling dunia tanpa mengeluarkan biaya.
“Dulu pengen bisa keliling dunia tanpa mengeluarkan biaya, makanya saya memilih sekolah pelayaran, setelah selesai menempuh pendidikan di sekolah tingkat pertama,” ungkap Dinda.
Dinda melanjutkan, setelah selesai menempuh pendidikan di SMK Pelayaran Panggali Nusantara, selama setahun dirinya harus melakukan Praktek laut atau PRALA selama setahun di laut.
“Nah pertama kali melakukan praktek dilaut, saya langsung ikut pelayaran ke Banjarmasin, nah waktu itu kami kena hantam ombak setinggi 4 meter, saya yang belum terbiasa langsung mabuk laut, hampir 24 jam terkapar tak bisa bangun, tapi lama kelamaan saya mulai terbiasa,” terang Dinda.
Pelaut muda itu berpesan kepada sesama kaumnya, untuk tidak ragu dan bimbang. Kini hak perempuan sudah sama dengan lelaki, bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia. “Menjadi pelaut pun bisa dilakukan perempuan dan saya sudah menjalaninya. Paling tidak selama menjadi kadet setahun lamanya,” tambahnya
Ke depan, dia berharap makin banyak lagi kaum perempuan yang sekolah dan bekerja sebagai pelaut. Perempuan Indonesia harus membuktikan dia juga bisa berbuat dan berkarya, layaknya kaum Adam.
Dinda berpesan kepada para pelajar yang saat ini tengah menempuh pendidikan di SMP dan SMA untuk tidak ragu memilih pendidikan di sekolah dan akademik pelayaran, walaupun tidak mudah untuk menempuh pendidikan di sekolah pelayaran, tapi dengan tekad yang kuat dan penuh keyakinan, dirinya yakin dan berhasil membuktikan bahwa semua bisa dilalui. (NOP)