TANJUNGPANDAN, LASPELA- Wakil Bupati Belitung hadiri Focus Group Discussion dalam Strategi Pengembangan Potensi Wisata Terintegrasi dan Berkelanjutan di Kawasan Wisata Tanjung Kelayang yang di laksanakan oleh Universitas Sahid di Hotel Swiss Belresort, Tanjung Binga, Belitung. Kamis(13/06/2019).
Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Ninin Gusdini, selaku ketua peneliti dan Dekan Fakultas Teknik, Drs. Bernard Hasibuan selaku Wakil Rektor III Univ Sahid, Dr. Ir. Sihono Dwi Waluyo selaku Dekan Fakuktas Ekonomi dan Bisnis, Lisa Ratnasari selaku Ketua Program Studi Teknik Industri, Kepala Dinas Pariwisata Belitung Hermanto, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Edi Usdianto.
FGD dilakukan pihak Universitas Sahid itu untuk tahapan awal persiapan penelitian terkait dengan kepariwisataan yang berkelanjutan atau sustainable tourism.
Selanjutnya Universitas Sahid akan melakukan penelitian terhadap kesiapan Tanjung Kelayang sebagai kawasan wisata unggulan di Kabupaten Belitung.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan Tanjung Kelayang terdiri atas dua faktor, yang pertama Tanjung Kelayang di lihat dari sisi pantai, dan yang kedua Tanjung Kelayang di lihat dari Kawasan Ekonomi Khusus atau sebuah clauster kepariwisataan yang lebih luas.
“Kedua hal itu merupakan konteks yang sangat berbeda, dan di Belitung tempat wisata bukan hanya Tanjung Kelayang, tentunya Tanjung Kelayang merupakan Icon afau stimulator yang mendatangkan turis-turis untuk hadir, dan menjadi pusat terpadu kepariwisataan” Jelasnya
Namun ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Belitung mengandalkan destinasi wisata Belitung lainnya yang sudah eksis seperti Geo Side yang akan mendukung Unesco Global Geopark yang akan datang.
Ia pun berterimakasih dengan pihak Universitas Sahid yang telah melakukan penelitian yang nantinya akan menjadi dasar Pemerintah untuk mengambil keputusan dan menentukan kebijakan.
“Kita berterimakasih kepada Universitas Sahid karena selalu Expert di kepariwisataan, dan kami yakin dengan pertemuan FGD ini adalah awal untuk mensinkron kan apa yang akan di teliti nanti” Ungkapnya
Sedangkan Ninin Gusdini selaku Peneliti dari Universitas Sahid mengatakan Tanjung Kelayang masih banyak sekali potensi yang masih belum tergali secara maksimal.
“Jadi sebetulnya Tanjung Kelayang ini punya potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, memang sektor pariwisata ini tidak bisa hanya dibangun oleh Pemerintah setempat , tapi juga harus ada sharing tanggung jawab antara Pemerintah, masyarakat, dan para pelancong yang akan datang ke sini” Paparnya.
Ia juga menjelaskan Tanjung Kelayang memang bagus untuk pariwisata yang bisa di kembangkan, namun harus melakukan koordinasi yang begitu kuat sehingga yang menjadi harapan Tanjung Kelayang bisa sustainable dalam pembangunan wisatanya bisa terwujud.
Pihaknya sendiri kata Ninin tertarik memilih Tanjung Kelayang karena Tanjung Kelayang begitu berpotensi dan masih relatif baru dan masih belum termaksimalkan di kembangkan.
“Kalo seperti Borobudur, Bali dan lainya itu memang sesuatu hal yang sudah sering orang dengar mungkin tinggal revitalisasi, Tapi Tanjung Kelayang wisata baru yang bagus dan berpotensi sekali jadi kami tertarik untuk melakukkan penelitian nya,” Katanya. (din)