PANGKALPINANG, LASPELA – Masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan yang baik dan benar dengan memanfaatkan Taman Obat Keluarga (Toga) atau pengobatan tradisional.
Hal ini disampaikan Suparyono selaku Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda kota Pangkalpinang, dalam kata sambutannya saat menghadiri kegiatan Lomba Asuhan Mandiri Toga dan Akupresur, yang dilaksanakan di Kelurahan Bukit Sari, Pangkalpinang, Jumat (14/6/2019).
“Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2014 dan pada pasal 70, bahwa masyarakat dapat memanfaatkan Toga dan keterampilan,” tuturnya.
Beberapa alasan pengobatan tradisional dengan Toga ini menjadi salah satu alternatif pengobatan mandiri, yakni :
1. Kecendrungan masyarakat untuk “Back To Nature”
2. Indonesia memiliki 30 ribu tanaman, dan 940 jenis tanamannya sudah digunakan untuk obat.
3. Pengobatan tradisional telah dimanfaatkan sejak turun temurun.
4. 59.12 persen penduduk indonesia menggunakan ramuan tradisional untuk memelihara kesehatan dan 95.6 persen orang mengakui ramuan tradisional sangat bermanfaat.
5. 0.4 persen rumah tangga memanfaatkan kesehatan tradisional.
Tidak hanya itu hal ini juga berarti Pemerintah telah merubah pradigma pengobatan Kuratif menjadi Promotiv dan Prefentive.
“Dengan kita melakukan pengasuhan mandiri ini, yang juga bermanfaat untuk efisiensi dan efektifitas bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga,” terangnya.
Ia pun berharap masyarakat akan lebih menggali potensi tanaman obat yang dimiliki.
“Dan saya mengimbau masyarakat dapat memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk membudidayakan tanaman berkhasiat,” katanya. (dnd)