Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Hasil produksi beras di gapoktan Sepakat Jaya desa Rias, kecamatan Toboali, kabupaten Bangka Selatan pada triwulan pertama meningkat.
Ketua gapoktan Sepakat Jaya, Ariyanto mengatakan hasil produksi beras pada beras putih di pabrik dikisaran Rp. 9.000 – Rp. 9.500 per kilogramnya.
Dan dari Tengkulak menjual kepada pengecer bisa Rp. 10.000 – Rp. 11.000 perkilonya dan yang sudah dalam kemasan 5 kilogram dengan harga Rp. 50.000 – Rp. 55.000 per kemasan dengan isi 5 kilogram.
“Untuk kisaran beras di pabrik Rp. 9.000 – Rp. 9.500 untuk beras putih, sekarang ini yang ambil dari pabrik para tengkulak dan setiap jumat dikirimkan ke daerah lain, seperti ke Pangkalpinang, Belinyu dan Muntok,” kata Ariyanto kepada wartawan, Kamis (23/5).
Hanya saja, ia mengeluhkan kendala pada setiap eceran yang dijual ke pengecer, hal itu dikarenakan saat ini produksi beras meningkat.
“Karena saat ini produksi meningkat penjualan agak lambat karena tidak ada penampung, dan itu disebabkan beras kita ini belum premium, masih di kelas medium sedangkan untuk medium tidak bisa masuk supermarket,” ujarnya seraya menambahkan sekarang ini hnya untuk dikonsumsi dan dijual oleh tengkulak saja secara eceran.
Sedangkan, lanjut dia untuk pendistribusian oleh tengkulak penjualan bisa sampai Pangkalpinang, Belinyu dan Mentok juga, dibawa tengkulak itu perkiraan sampai 1,5 ton – 2 ton untuk beras putih.
Dengan kendala itu, ia berharap Pemda Basel dapat memberikan solusi terbaik kepada Gapoktan untuk kelola pendistribusian market beras putih, agar tidak menumpuk.
“Harapan karena di Rias produksi setiap tahunnya meningkat, dan pemerintah harus menampung misalnya melalui BUMD atau koperasi yang ada di Basel dan harus tampil,” harapnya. (Pra)