April 2019, 27 Kasus Penderita DBD di Basel

Oleh: Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Sampai dengan akhir April 2019, sebanyak 27 kasus Demam Berdarah Deque (DBD) yang terjadi di kabupaten Bangka Selatan (Basel) telah ditangani oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) kabupaten Basel.

Kepala DKPPKB, Supriyadi mengatakan terhitung akhir April tidak ada penderita DBD yang masuk dalam kategori fatal atau parah, semuanya masih diatasi.

“Tidak ada yang fatal, namun tetap ada yang menderita penyakit Demam Berdarah Degue sebanyak 27 orang penderita,” kataSupriyadi, Rabu (22/5).

Ia menuturkan, penderita DBD itu tersebar di beberapa kecamatan se Basel, kendati demikian hal ini bukanlah kejadian luar biasa, sehingga penangganannya dilakukan dengan pengobatan secara intensif bagi pasien.

“27 orang pasien DBD di Bangka Selatan tersebar dengan rincian, 17 orang di Puskesmas Toboali, tiga orang di Puskesmas Air Gegas, satu orang di puskesmas Air Bara dan satu orang di Puskesmas Payung, empat orang di Puskesmas Simpang Rimba dan satu orang di Puskesmas Tiram,” tuturnya.

Ia menilai, tindakan voging atau pengasapan untuk membunuh jentik nyamuk belum diperlukan. Karena untuk pengasapan diperlukan penelitian terlebih dulu ke lapangan. “Untuk pencegahan tetap dilaksanakan dengan sosialisasi dan gerakan masyarakat hidup sehat,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan penyuluhan dan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk melalui PKM yang ada di Bangka Selatan serta menganjurkan masyarakat menggalakan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik.

“Pola pemberantasan sarang nyamuk dengan cara mengajak masyarakat membuang jentik nyamuk yang ada di rumah maupun di luar rumah terutama di bak penampungan air dengan sistem 3M,” pungkasnya. (Pra)